Pontianak (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat mencatat komoditas bawang merah dan bawang putih menjadi penyumbang inflasi di Kota Pontianak pada April 2019 sebesar 0,21 persen seiring dengan kenaikan harga jelang Ramadhan.
“Komoditas yang mencolok dan ikut sumbang inflasi adalah bawang merah dan bawang putih,” ujar Kepala BPS Kalbar, Pitono di Pontianak, Kamis.
Pitono menjelaskan bahwa kelompok bahan makanan memberikan andil dalam inflasi pada April 2019 yakni sebesar 0,1 persen. Saat ini di Pontianak harga bawang merah dan putih sudah di atas Rp30.000 per kilogram.
“Kelompok bahan makanan tertinggi kedua penyumbang inflasi setelah kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang memiliki kontribusi sebesar 0,2 persen. Harga bawang pada April dan saat ini naik dan begitu juga tiket pesawat naik,” kata dia.
Selain harga bawang dan tarif angkutan udara, komoditas lain yang menjadi penyumbang inflasi di Pontianak yakni obat dengan resep, semangka, udang basah, wortel, kacang panjang, ketimun, dan tarif bioskop.
Untuk komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi secara berurutan pada April 2019 adalah bayam, sawi hijau, cabe rawit, tarif listrik, ikan tongkol, telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi, ikan kembung, dan jeruk.
Dengan inflasi April sebesar 0,21 persen, maka tingkat inflasi tahun kalender Januari-April 2019 di Pontianak mencapai 1,10 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,73 persen.
Dari sembilan kota IHK di Kalimantan seluruhnya mengalami inflasi dalam periode ini dengan inflasi tertinggi terjadi di Banjarmasin 0,97 persen dan inflasi terendah di Samarinda 0,07 persen.
Laju inflasi kota Pontianak tercatat berada di urutan kedelapan, atau terendah kedua.