Beijing (ANTARA) - Pemerintah pusat China pada Kamis memerintahkan otoritas daerah untuk segera meningkatkan pengendalian banjir angkutan kota dan tanggap darurat, menyusul peristiwa tewasnya belasan orang di kereta bawah tanah yang terendam banjir akibat hujan lebat yang terus melanda China tengah.
Sekitar 25 orang tewas, termasuk 12 orang yang terjebak di kereta bawah tanah, di wilayah tengah provinsi Henan, di mana hujan terus mengguyur selama enam hari dan menyebar ke utara hingga ke provinsi tetangganya, Hebei.
Kementerian Perhubungan China mengatakan pihak berwenang setempat harus segera memeriksa lagi dan memperbaiki semua risiko tersembunyi di perhentian kereta api.
"Mereka harus mengambil tindakan darurat seperti menangguhkan kereta, mengevakuasi penumpang, dan menutup stasiun-stasiun dalam situasi yang tidak biasa seperti badai yang sangat intens," kata kementerian itu.
Ratusan orang dievakuasi awal pekan ini dari kereta bawah tanah yang terendam banjir itu di ibu kota Henan, Zhengzhou, kota berpenduduk 12 juta orang dan terletak sekitar 650 kilometer barat daya Beijing.
Gambar-gambar yang disiarkan media menunjukkan para penumpang terendam air setinggi dada di kabin kereta tanpa cahaya. Satu stasiun kereta bawah tanah telah berubah menjadi sebuah kolam besar yang bergolak.
Baca juga: Tiga tewas dan tiga hilang ditelan banjir
Baca juga: Bantuan korban banjir di Kapuas Hulu menunggu data dari desa
Hujan dengan curah sekitar 617,1 milimeter (6,2 meter) turun di Zhengzhou dari Sabtu hingga Selasa, hampir setara dengan rata-rata curah hujan tahunan di kota itu yang mencapai 640,8 milimeter (6,4 meter).
Perhatian publik juga tertuju pada ketepatan waktu dari buletin cuaca yang disediakan oleh layanan meteorologi setempat.
Biro cuaca provinsi mengatakan kepada media pemerintah bahwa mereka telah mengeluarkan laporan peringatan hujan deras yang akan datang sejak dua hari sebelumnya.
Sejak Senin malam (19/7), departemen meteorologi dari tingkat provinsi hingga kabupaten telah mengirimkan 120 juta pesan teks ke pengguna ponsel untuk memperingatkan mereka tentang badai, kata biro cuaca Henan.
Pada Rabu malam (21/7), dua orang tewas setelah badai menghantam Baoding, sebuah kota di provinsi Hebei yang terletak sekitar 140 kilometer barat daya Beijing.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bupati Karolin tinjau kondisi infrastruktur yang rusak akibat banjir
Baca juga: YBM PLN Kalbar salurkan bantuan paket sembako warga terdampak banjir
Baca juga: BNPB : Waspadai dampak curah hujan 20-22 Juli di wilayah Kalimantan Barat