Sintang (ANTARA) - Perkembangan media sosial yang semakin tidak terbendung, dan hampir dinikmati semua kalangan, khususnya kalangan generasi muda, di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, Anggota DPRD Kabupaten Sintang Lim Hie Soen mengajak masyarakat Kabupaten Sintang untuk selalu bijak dalam ber media sosial.
Menurut anggota DPRD Kabupaten Sintang ini, media sosial saat ini, sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat millenial, untuk melakukan berbagai kegiatannya sehari-hari. Baik kegiatan ekonomi maupun kegiatan sosial lainnya.
“Karena itu, masyarakat millenial yang menggunakan teknologi sebagai kebutuhan, agar bijak saat berselancar di dunia maya tersebut,” ujarnya, Kamis (23/6).
Ia mengingatkan, setiap informasi yang tersebar di media sosial, tidak semuanya benar. Karena itu, masyarakat harus bisa memilah dan memilih mana informasi yang benar dan mana informasi yang hoax.
“Jangan sampai nanti diri sendiri, atau orang lain dirugikan karena informasi yang dapat langsung kita share tanpa terlebih dahulu mengecek kebenarannya,” kata dia.
Dia meminta warganet bijak dalam menyampaikan informasi. Janganlah mudah mudah untuk menyebarluaskan informasi di media sosial yang belum tentu kebenarannya.
Menurut dia, kemajuan teknologi yang tak diperlakukan dengan bijak memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Hal tersebut yang seharusnya menjadi PR bagi seluruh elemen masyarakat agar hal demkian dapat diminimalisir.
Dia mengatakan orangtua harusnya membatasi anak-anak dalam menggunakan teknologi terlebih lagi untuk hal yang tidak bermanfaat.
“Kita tentu berharap orangtua dapat menyikapi perkembangan teknologi ini dengan bijak. Salah satunya adalah dengan membatasi anak-anaknya menggunakan Handphone terlebih hanya untuk nge game atau membuat konten di media sosial saja,” ujarnya.
Tak hanya orang tua, lanjut dia, para pendidik juga harus memberikan pengertian dan pengawasan kepada peserta didiknya dalam penggunaan handphone. Pasalnya, guru merupakan orangtua kedua bagi peserta didik yang tentunya mempunyai peran penting dalam pembangunan karakter.
“Media sosial ini biasanya membuat karakter generasi muda menjadi rusak,” pungkas nya.