Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya di Provinsi Kalimantan Barat menggratiskan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kubu Raya setelah sebelumnya juga telah menggratiskan biaya pelayanan di semua Puskesmas sejak tahun 2019.
"Kita akan fokus dalam upaya menekan angka kematian ibu dan balita serta stunting. Untuk menjaga hal itu, sejak tahun 2019 di Kabupaten Kubu Raya pelayanan kesehatan sudah digratiskan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Marijan di Sungai Kakap, Senin.
Marijan menjelaskan, layanan bebas biaya itu bisa didapatkan warga cukup dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kubu Raya.
Baca juga: Pengamanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Kubu Raya berjalan lancar
"Persalinan ibu melahirkan gratis, begitu juga untuk berobat di Puskesmas manapun di Kubu Raya. Miskin-kaya gratis dengan KTP Kubu Raya. Pemeriksaan USG juga gratis," tuturnya.
Kini, lanjutnya, pelayanan kesehatan gratis itu per 2023 juga diterapkan di RSUD Kubu Raya yang berada di Kecamatan Rasau Jaya.
"Pelayanan di RS Umum Daerah Kubu Raya mulai 2023 ini juga digratiskan dengan cukup menunjukkan KTP Kubu Raya," katanya.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menegaskan kebijakan pelayanan kesehatan bebas biaya di Kabupaten Kubu Raya merupakan bentuk pemenuhan tanggung jawab terhadap salah satu hak dasar masyarakat, yakni di sektor kesehatan.
Baca juga: Kapolres Kubu Raya tekankan untuk memaksimalkan pengamanan malam Tahun Baru 2023
"Kita membebaskan biaya itu bukan sekadar (mencari) popularitas. Ini adalah upaya untuk memudahkan agar masyarakat tidak terbebani dan direpotkan," tuturnya.
Muda mengatakan, setelah penggratisan biaya pelayanan kesehatan di Puskesmas, pemerintah kabupaten kini juga membebaskan biaya layanan kesehatan di RSUD Kubu Raya.
"Mudah-mudahan RSUD kita bisa meringankan dan membebaskan hal-hal yang memang bisa kita lakukan," katanya.
Dengan adanya pelayanan kesehatan gratis, Muda berharap kesadaran warga untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas juga semakin meningkat.
"Sebelumnya sebagian warga enggan berobat di rumah sakit maupun Puskesmas karena merasa tidak mampu membayar," kata Muda.
Baca juga: Kubu Raya raih penghargaan dari Komisi Nasional Disabilitas