Pontianak (ANTARA) - Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Niyah Nurniyati menyebutkan hingga akhir November 2024 sudah menyasar 20 ribu pelajar di Kota Pontianak untuk menyosialisasikan pencegahan perundungan.
"Alhamdulillah sejak awal tahun hingga November 2024 ini sudah 20 ribu pelajar yang mendapat sosialisasi pencegahan perundungan atau kekerasan pada anak di Pontianak," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa program sosialisasi yang dilakukan menjadi langkah konkret dalam menanamkan pemahaman kepada anak sejak dini tentang pentingnya menjaga diri dari ancaman kekerasan.
"Kegiatan yang sudah dilakukan sebagai upaya preventif untuk mencegah terjadinya kekerasan dan pelanggaran hak-hak anak di lingkungan pendidikan," jelas dia.
Ia mengatakan bahwa pihaknya terus memastikan anak-anak memahami hak-hak mereka dan terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan maupun eksploitasi.
“Kami tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga memberikan pemahaman kepada guru dan orang tua agar lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan yang mungkin terjadi,” katanya.
Ia menambahkan kegiatan edukasi merupakan bagian dari program jangka panjang KPAD dalam mengurangi angka kekerasan terhadap anak di Pontianak.
“Kekerasan terhadap anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga secara mental dan emosional. Oleh karena itu, kami menganggap penting untuk memulai upaya pencegahan sedini mungkin," jelas dia.