Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI Nanang Samodra mengingatkan Kementerian Agama (Kemenag) melalui kantor-kantor wilayahnya di tanah air agar menyiapkan data calon jamaah haji cadangan yang berpotensi berangkat pada tahun 2025.
Menurut Nanang, data calon jamaah haji cadangan itu dibutuhkan untuk mengantisipasi kekosongan kuota jamaah haji, menyusul masih terdapat sejumlah jamaah yang belum melakukan pelunasan biaya haji.
"Di Kanwil Jawa Barat, baru 30 ribu yang bayar. Masih 9 ribu lagi kira-kira yang belum bayar. Nah, 9 ribu itu bisa 20 kloter itu. Oleh karena itu, saya mengimbau kepada Kemenag segera menyiapkan cadangan-cadangan," kata dia dalam tayangan TVR 120, sebagaimana dipantau di Jakarta, Rabu.
Dia pun menyampaikan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, masih ditemukan kondisi jamaah haji yang diberangkatkan tidak sesuai kuota yang ditetapkan karena ada sebagian yang tidak melakukan pelunasan. Namun, tidak ada pula jamaah cadangan yang mengisi kuota itu.
"Jadi pengalaman-pengalaman terdahulu, sering kali ditemukan banyak sit (kursi) kosong di pesawat. Sit (kursi) kosong ini, kloter ini kurang 10, kalau dikumpul itu menjadi 10 kloter sendiri. Padahal kita untuk dapat jatah haji itu susahnya setengah mati. Antreannya bisa puluhan tahun, 30 tahun lebih," ujar dia menjelaskan.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar telah menyebutkan bahwa terdapat dua gelombang pelunasan bagi jamaah haji. Yang pertama adalah pada 14 Februari hingga 14 Maret 2025 dan yang kedua adalah 24 Maret sampai 17 April 2025.
"Batas pelunasan jamaah haji, saya memprediksi pasti akan ada tersisa karena banyak faktor. Bagaimana cara untuk menggantikan yang tidak jadi itu tanpa menimbulkan crucial point baru, karena penggabungan mahram nanti juga seperti apa dan bagaimana supaya tidak terkesan nanti ada permainan, dan seterusnya," kata dia menambahkan.
Dia mengatakan pula, terkait bimbingan manasik dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), hal tersebut sudah berjalan sepenuhnya, sementara pelunasan Bipih masih terus berjalan.
"Insya Allah kami punya sistem," ujar Nasaruddin.