Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan pelaksanaan program transmigrasi menjadi salah satu pendukung dalam peningkatan ataupun perkembangan ekonomi daerah.
“Kita tentunya sangat berharap dengan adanya transmigrasi ini selain menambah jumlah penduduk, juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ada di wilayah ini,” kata Bupati Sukamara Masduki, Jumat.
Dia mengatakan, kabupaten setempat mendapat kuota sebanyak 290 kepala keluarga untuk transmigrasi di Desa Pulau Nibung dan Sungai Baru, Kecamatan Kuala Jelai.
“Sebelumnya, kuota kita 90 kepala keluarga saja. Alhamdulillah, setelah bertemu langsung dengan Bapak Menteri Transmigrasi, sehingga kuota untuk Sukamara bertambah menjadi 290 kepala keluarga,” katanya di Sukamara.
Dia menjabarkan, 90 kepala keluarga transmigrasi tersebut merupakan sisa daya tampung (SDT) SP1 di Desa Pulau Nibung. Kemudian penambahan kuota transmigrasi sebanyak 200 kepala keluarga untuk SP2 di Desa Sungai Baru.
Kemudian, dengan adanya transmigrasi lokal dan luar yang tergabung dalam satu lokasi juga, bisa memberi dampak positif bagi sumber daya manusia, melalui interaksi sesama warga transmigrasi untuk kemajuan wilayah ini.
“Kita ketahui bersama memang untuk APBD Sukamara terbilang kecil, karena itu kita secara langsung sampaikan program-program daerah ke kementerian salah satunya program transmigrasi ini,” jelasnya.
Dia juga bersyukur Sukamara bisa mendapat kuota tambahan dari kementerian untuk transmigrasi, dan hal tersebut akan segera direalisasikan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sukamara Wariyanto menyampaikan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan seleksi terhadap warga lokal yang ikut dalam program transmigrasi di SDT SP1 Pulau Nibung yang ada di wilayah setempat.
“Dari SDT SP1 sebanyak 90 kepala keluarga sudah dilakukan pendataan dan verifikasi bagi warga lokal yang akan menjadi warga transmigrasi. Sebab, dari jumlah kuota yang ada akan diambil sebanyak 40 persen untuk warga lokal dan 60 persen warga pendatang,” jelasnya.
Sementara itu, untuk lahan transmigrasi di SP2 Sungai Baru masih menunggu hasil kadaster dari pihak BPN Sukamara yang nantinya digunakan sebagai lahan bagi warga transmigrasi dengan jumlah 200 kepala keluarga.
“Memang untuk lokasi di SP2 Sungai Baru ini ada sebagian lahan yang masih tergenang air karena saluran sekundernya yang belum dibuatkan. Tetapi, kita berharap ke depannya memang tidak ada kendala dalam prosesnya,” demikian Wariyanto.
