Kota Singkawang, Kalbar (ANTARA) - Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat, membangun jalan lingkar barat untuk mengatasi terjadinya kemacetan lalu lintas di daerah itu.
Pembangunan jalan lingkar ini membutuhkan anggaran Rp35 miliar untuk pembebasan lahan namun dapat ditekan sehingga berkurang menjadi Rp11 miliar.
"Untuk pengadaan lahan yang harusnya Rp35 miliar tetapi dapat ditekan menjadi Rp11 miliar. Hal ini berkat partisipasi masyarakat yang rela menghibahkan tanah mereka demi kelancaran pembangunan infrastruktur strategis tersebut," kata Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kota Singkawang Awang Diko di Singkawang, Rabu.
Ia mengatakan kebutuhan awal untuk pengadaan lahan tahap pertama Jalan Lingkar Barat (Sedau–Kuala) diperkirakan mencapai Rp35 miliar. Namun, dengan adanya hibah tanah dari masyarakat, beban anggaran pemerintah dapat ditekan signifikan.
“Per 2 Mei 2025 terdapat 7 bidang tanah hibah, tetapi hingga 3 September sudah ada 33 bidang tanah hibah atau 45,47 persen. Sehingga dari Rp35 miliar kebutuhan awal, kini cukup Rp11 miliar,” kata Awang.
Ia menambahkan tahap pertama pembangunan Jalan Lingkar Barat akan membentang sepanjang 6,73 kilometer dengan lebar 35 meter dan membutuhkan lahan sekitar 23,55 hektare. Proyek ini diproyeksikan dimulai tahun 2026, menyusul penyelesaian seluruh proses administrasi dan pengadaan lahan.
Partisipasi masyarakat, menurut Awang, tidak terlepas dari pendekatan yang dilakukan Pemkot Singkawang, termasuk peran Wali Kota yang turun langsung memberikan pemahaman kepada warga.
“Ibu Wali Kota selalu mengajak masyarakat 'door to door' agar mendukung pembangunan. Dukungan warga yang ikhlas menghibahkan tanah ini sangat berarti bagi pemerintah,” ujarnya.
Sebagai bentuk penghargaan, Pemkot Singkawang akan memberikan piagam dan membangun tugu prasasti yang mencantumkan nama-nama warga yang menghibahkan lahan.
Upaya ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak masyarakat untuk turut mendukung pembangunan.
Sementara itu, untuk tahap kedua pembangunan Jalan Lingkar Barat–Lingkar Utara (Kuala–Semelagi Kecil), panjang jalan yang akan dibangun mencapai 6,18 kilometer dengan lebar 35 meter.
Proyek ini membutuhkan lahan sekitar 21,63 hektare dan diperkirakan kembali membutuhkan dukungan besar masyarakat.
“Total panjang pembangunan Jalan Lingkar Barat nantinya 14 kilometer. Jika pola hibah tanah terus berlanjut maka beban anggaran yang harus ditanggung pemerintah akan semakin ringan,” ujar Awang.
Menurut dia, keberadaan jalan lingkar ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga solusi atas kemacetan yang selama ini kerap terjadi terutama pada hari-hari besar keagamaan.
Jalan baru juga akan memperlancar arus distribusi barang dan membuka akses pertumbuhan ekonomi baru di wilayah pinggiran kota.
“Pemerintah harus mencari solusi mengingat volume kendaraan setiap tahun terus bertambah. Dengan adanya jalan lingkar, tata kelola kota akan lebih baik dan masyarakat juga mendapat manfaat langsung,” ujar Awang.
