Bandung (ANTARA Kalbar) - Rumah bersejarah Inggit Ganarsih yang telah dibuka untuk umum sejak 2010 minim barang-barang bersejarah yang dapat "bercerita" kepada pengunjung tentang awal sepak terjang politik mantan Presiden Seokarno.

"Sejak diresmikan sebagai rumah bersejarah memang begini keadaannya, tidak ada perabotan yang bisa dipamerkan," kata Jajang Ruhiyat, penjaga rumah bersejarah Inggit Ganarsih yang berlokasi di Jalan Inggit Ganarsih No 8, Bandung, Jumat.

Menurut Jajang, perabotan peninggalan Inggit Ganarsih pada masa hidupnya bersama Soekarno saat ini masih disimpan oleh keluarga Inggit.

Hanya rumah Inggit saja yang akhirnya dibeli, direnovasi, dan dirawat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dibuka untuk umum sebagai rumah bersejarah.

Namun, keadaan rumah tersebut kosong melompong tanpa satu pun barang peninggalan bersejarah. Hanya ada dua replika batu pipih di salah satu ruang yang menjadi model dari alat digunakan oleh Inggit untuk membuat bedak dan jamu.

Pengunjung hanya dapat mengenali sosok Inggit dari jejeran foto yang dipaku di dinding beserta satu paragraf kalimat penjelasan.

Pengunjung pun akan kesulitan untuk membayangkan rumah tersebut ketika ditinggali oleh Soekarno pada 1921 hingga 1930-an karena pemugaran telah mengubah penampakan rumah satu tingkat tersebut.

"Satu-satunya peninggalan dari jaman Soekarno hanya pohon jambu air yang ada di halaman depan," kata Jajang.

Sedangkan keramik lantai, daun jendela dan pintu, bahkan relief batu di teras depan dan belakang sudah diganti ketika renovasi pada 1997.

(D013)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012