Pontianak (ANTARA Kalbar) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat Yomin Tofri menyatakan, nilai tukar petani di provinsi itu April 2012 kembali naik sebesar 0,12 persen, dari 102,14 poin menjadi 102,26 poin setelah Maret juga mengalami kenaikan 1,12 persen.
"Naiknya NTP Kalbar disebabkan indeks harga diterima petani naik sebesar 0,42 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani juga naik 0,30 persen," katanya di Pontianak, Rabu.
Adapun sejumlah NTP Kalbar yang mengalami kenaikan sepanjang bulan April, di antaranya NTP tanaman padi dan palawija naik sebesar 0,33 persen dari sebelumnya 97,41 poin naik menjadi 97,74 poin.
Kemudian disusul NTP tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,15 persen, dari 117,05 poin naik menjadi 117,22 poin, kata Yomin.
Sementara itu, NTP hortikultura mengalami penurunan sebesar 0,13 persen, dari sebelumnya 104,06 poin turun menjadi 103,92 poin, kemudian disusul NTP peternakan juga turun sebesar 0,39 persen, dari sebelumnya 81,44 pon turun menjadi 81,13 poin, dan NTP perikanan turun sebesar 0,42 persen, dari sebelumnya 104,61 poin menjadi 104,17 poin, kata Yomin.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Naiknya NTP Kalbar disebabkan indeks harga diterima petani naik sebesar 0,42 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani juga naik 0,30 persen," katanya di Pontianak, Rabu.
Adapun sejumlah NTP Kalbar yang mengalami kenaikan sepanjang bulan April, di antaranya NTP tanaman padi dan palawija naik sebesar 0,33 persen dari sebelumnya 97,41 poin naik menjadi 97,74 poin.
Kemudian disusul NTP tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,15 persen, dari 117,05 poin naik menjadi 117,22 poin, kata Yomin.
Sementara itu, NTP hortikultura mengalami penurunan sebesar 0,13 persen, dari sebelumnya 104,06 poin turun menjadi 103,92 poin, kemudian disusul NTP peternakan juga turun sebesar 0,39 persen, dari sebelumnya 81,44 pon turun menjadi 81,13 poin, dan NTP perikanan turun sebesar 0,42 persen, dari sebelumnya 104,61 poin menjadi 104,17 poin, kata Yomin.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012