London (ANTARA Kalbar/BBC) - Seorang juru runding Afghan tewas ditembak di Kabul, seperti disampaikan pejabat setempat.
Arsala Rahmani merupakan mantan menteri Taliban dan anggota penting dari Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan, yang memimpin upaya perundingan damai dengan kelompok Taliban.
Dia dilaporkan dekat dengan Presiden Hamid Karzai dan merupakan tokoh penting dalam rekonsiliasi dengan para pemimpin Taliban.
Kantor berita Associated Press menyebutkan Rahmani merupakan menteri pendidikan pada masa rezim Taliban, yang memerintah Afghanistan selama lima tahun dan menjadi basis al-Qaida sebelum invasi AS pada akhir tahun 2001.
Rahmani merupakan salah satu dari sejumlah anggota Taliban yang dicoret dari daftar hitam PBB pada Juli 2001.
Keputusan PBB itu menghapus cekal dan pembekuan aset Rahmani dan anggota Taliban yang lain, serta merupakan langkah untuk mempromosikan upaya perdamaian.
Tahun lalu, proses perdamaian mendapatkan pukulan hebat ketika seorang kepala dewan perdamaian tewas dalam serangan bom bunuh diri.
Burhannudin Rabbani tewas oleh sebuah bom yang disembunyikan di penutup kepala pelaku ledakan.
Putranya yang lulusan AS, Salahuddin Rabbani, ditunjuk untuk menggantikannya pada bulan lalu.
(BBC)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Arsala Rahmani merupakan mantan menteri Taliban dan anggota penting dari Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan, yang memimpin upaya perundingan damai dengan kelompok Taliban.
Dia dilaporkan dekat dengan Presiden Hamid Karzai dan merupakan tokoh penting dalam rekonsiliasi dengan para pemimpin Taliban.
Kantor berita Associated Press menyebutkan Rahmani merupakan menteri pendidikan pada masa rezim Taliban, yang memerintah Afghanistan selama lima tahun dan menjadi basis al-Qaida sebelum invasi AS pada akhir tahun 2001.
Rahmani merupakan salah satu dari sejumlah anggota Taliban yang dicoret dari daftar hitam PBB pada Juli 2001.
Keputusan PBB itu menghapus cekal dan pembekuan aset Rahmani dan anggota Taliban yang lain, serta merupakan langkah untuk mempromosikan upaya perdamaian.
Tahun lalu, proses perdamaian mendapatkan pukulan hebat ketika seorang kepala dewan perdamaian tewas dalam serangan bom bunuh diri.
Burhannudin Rabbani tewas oleh sebuah bom yang disembunyikan di penutup kepala pelaku ledakan.
Putranya yang lulusan AS, Salahuddin Rabbani, ditunjuk untuk menggantikannya pada bulan lalu.
(BBC)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012