Pontianak (ANTARA Kalbar) - Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kalimantan Barat Cornelis meminta kepada warga Dayak di daerah tersebut untuk tidak memberikan dukungan tertulis terhadap pencalonan dirinya sebagai gubernur periode 2013-2018.

Pernyataan tersebut disampaikan Cornelis saat memberikan sambutan pada Pembukaan Pekan Gawai Dayak XXVII Kalbar di Rumah Betang Panjang, Jalan Sutoyo, Pontianak, Minggu.

Dalam kesempatan itu, Cornelis yang juga Gubernur Kalbar menyatakan, jika ingin memberikan dukungan kepada pencalonannya sebagai gubernur untuk periode kedua, maka masyarakat Dayak cukup mengingatnya di dalam hati dan jika sampai waktunya saat pencoblosan, maka dukungan itulah yang disalurkan.

"Masalah pilkada, saya minta dengan hormat agar Dewan Adat Dayak untuk tidak memberikan dukungan tertulis kepada Cornelis. Cukup dalam hati. Tetapi jika tidak mendukung, jangan membuat fitnah," katanya.

Dia mengatakan, jika ada yang tidak memberikan dukungan kepadanya, maka jangan pula mengatakan dirinya sebagai orang kafir atau rasialis. Karena, menurut dia, sebagai gubernur Kalbar, tentu saja dia berkiblat kepada Pancasila dan dididik dengan ideologi Pancasila.

Dia mengatakan, alasan mengapa tidak dibolehkan memberikan dukungan penuh atau tertulis kepada Cornelis. Karena dampaknya akan ada pelanggaran pelaksanaan pemilihan kepala daerah. "Jadi cukup Ibu Megawati saja yang menandatangani (rekomendasi dukungan PDIP)," kata dia.

Cornelis mengaku terpaksa berbicara di depan publik saat pembukaan Pekan Gawai Dayak mengenai pencalonannya dalam pilkada Kalbar karena tema dari kegiatan tersebut yang memancingnya untuk berbicara hal itu.

Cornelis bersama pasangan yang sama (incumbent) Christiandy Sanjaya akan maju dalam Pilkada 2012 yang akan digelar 20 September mendatang.

Dalam kesempatan itu, Cornelis mengutip pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa di Indonesia hanya ada enam persen pasangan gubernur yang masih solid. Sementara yang lainnya banyak yang sudah "pecah kongsi". "Pecah kongsi itu tidak baik," katanya.

 (N005)

Pewarta:

Editor : Jessica Wuysang


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012