Pontianak (ANTARA Kalbar) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal (Pol) Unggung Cahyono menyatakan, pihaknya telah menempatkan masing-masing satu pleton Brimob di lima kabupaten perbatasan guna menekan tindak kriminimal antarbatas dua negara, Indonesia-Malaysia.

"Kami sudah menempatkan masing-masing satu pleton Brimob di lima kabupaten perbatasan, yakni Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu," kata Unggung Cahyono seusai memimpin upacara Hut KE-66 Bhayangkara di Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan, selama lima belas hari para anggota Brimob itu melakukan patroli di perbatasan, kemudian lima belas hari sisanya berada di asrama.

"Selain menempatkan, Brimob di perbatasan, kami juga menempatkan Bintara-bintara yang sudah dilatih dari Mabes Polri dan Polda untuk ditempatkan di perbatasan tersebut," ungkapnya.

Provinsi Kalbar rawan dijadikan jalur transit perdagangan manusia, illegal logging atau pembalakan liar di kawasan perbatasan, dan tindakan ilegal lainnya antarlintas batas kedua negara Indonesia-Malaysia, karena memiliki lima kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu.

Apalagi panjang perbatasan darat Kalbar - Sarawak sepanjang 875 kilometer mulai dari Kabupaten Sambas hingga Kapuas Hulu, katanya.
(A057)

Pewarta:

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012