Pontianak ( ANTARA Kalbar) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie mengatakan, Desa Kuala Karang banyak menyimpan potensi ekonomi yang besar dan ia sepakat tambak ikan bandeng menjadi salah satu alternatif yang bisa dikembangkan.

"Sekarang bukan saatnya lagi rakyat jadi penonton. Rakyat harus ikut merasakan dan diberdayakan," ujar M Zeet Hamdy di Kubu Raya, Senin.

Selain ikan bandeng, lanjutnya, potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kuala Karang adalah buah mangrove, bibit mangrove, kulit kepah, dan keramak.

Menurut M Zeet, buah mangrove bisa dijadikan bahan pewarna untuk batik. Sedangkan tanaman mangrove yang tumbuh subur di Kuala Karang bisa dijadikan bibit untuk dijual karena kebutuhan tanaman tersebut di pantai utara sangat banyak.

"Tahun ini, bibit mangrove yang diperlukan adalah 100 ribu bibit untuk sepanjang pantai utara. Jika satu polibag bibit mangrove dijual dengan harga Rp4 ribu, maka bisa menghasilkan hinggga Rp400 juta," kata dia.

Sedangkan kulit kepah, lanjutnya, masyarakat Kuala Karang bisa memanfaatkannya untuk membuat tepung tulang yang biasa digunakan sebagai bahan campuran pakan ternak, khususnya ayam dan bebek.

"Kulit kerang itu dibakar dan kemudian ditumbuk. Jika tidak ada alat, masyarakat yang difasilitasi oleh kepala desa bisa mengajukan bantuan kepada pemerintah untuk pengadaan alat menghancurkan kulit kepah dan alat-alat lainnya," katanya menjelaskan.

(T011)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012