Kabupaten Kapuas Hulu yang terletak di ujung timur Provinsi Kalbar, berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia dan Provinsi Kaltim, bagaikan daerah terpencil di negeri ini.

Dengan luas wilayah hampir menyamai Provinsi Jateng, Kapuas Hulu selama ini dikenal daerah tertinggal dibanding kabupaten lainnya.

Namun di tangan Bupati Kapuas Hulu kini, Abang Muhammad Nasir,sebuah komitmen besar telah dicanangkan untuk menghapuskan citra kabupaten tertinggal itu.

"Sebagai kabupaten yang berada di ujung Kalbar, Kapuas Hulu selama ini sering dianggap kabupaten yang masih tertinggal. Secara bertahap, kita ingin mengubah `image` (citra) tersebut melalui penguatan berbagai program pembangunan yang terarah dengan mengangkat berbagai potensi yang ada di setiap desa," kata Nasir yang mulai menjabat Bupati sejak 2010.

Bagi Pria yang murah senyum itu, pendekatan pembangunan yang diterapkannya yakni menggali dan mengembangkan berbagai potensi yang ada tersebut dengan penguatan sistem inovasi daerah.

Untuk mewujudkan gagasannya, sebagai bupati dia sudah menginstruksikan kepada setiap Camat di Kapuas Hulu untuk serius menginventarisasi keunggulannya masing-masing. Di sisi lain untuk mendukung terlaksananya pembangunan, Pemkab terus memperbaiki berbagai sarana infrastruktur agar masyarakat bisa meningkatkan mobilisasinya, khususnya dalam mengangkut dan memasarkan hasil potensi daerahnya.

"Dengan memperbaiki infrastruktur ternyata semakin kondusif untuk perkembangan bisnis dan inovasi di daerah. Contoh konkret seperti bagaimana kita membuka daerah ini menjadi arena yang menarik bagi talenta-talenta baru untuk berkarya dan berinovasi. Jadi kunci dari pembangunan daerah adalah talenta-talenta dari SDM-nya," tutur Nasir.

Pria Kelahiran Nanga Bunut, 13 Juli 1961 itu menambahkan, hal terpenting yang saat ini sedang dikembangkan olehnya adalah modernisasi ekonomi dengan pengembangan teknopreneur atau pelaku usaha baru yang inovatif dengan teknologi baru.

Berdasarkan statistik dan kajian, kontribusi pada kemajuan pertumbuhan ekonomi adalah tumbuh dan berkembangnya para pengusaha baru inovatif bukan dari pengusaha yang ada saja.

"Kita ambil contoh, salah satu unggulan di Kapuas Hulu adalah madu lebah hutan. Madu itu harus dikemas baik agar citra sejatinya terangkat, karena madu sini memiliki kualitas terbaik kedua di dunia setelah India. Juga potensi lainnya yaitu tenun ikat dan pengembangan ikan Arwana Super Red," kata ayah dari tiga anak tersebut.

Untuk mengembangkan potensi-potensi tersebut pihaknya telah memperkuat infrastruktur dasar di bidang transportasi dan komunikasi, menumbuhkan riset ikan air tawar mencakup sistem "identifikasi" arwana Super Red, pengembangan klaster usaha masyarakat yang mendukung ekowisata, serta pada sektor pendidikan.

"Diharapkan dengan dukungan pemerintah provinsi dan pusat, Kapuas Hulu dapat meningkatkan kapasitas layanan birokrasi melalui penguatan SID (sistem inovasi daerah), meningkatkan daya saing daerah serta terjalinnya kerjasama dalam pembangunan kabupaten Kapuas Hulu dengan kementerian / lembaga pusat secara berkesinambungan," kata Nasir.

Ketua DPC PPP Kapuas Hulu itu juga menambahkan, dibawah kepemimpinannya dia mencoba menepis paradigma yang terus terbangun selama ini bahwa kabupaten yang dipimpinnya dinilai sebagai daerah buangan bagi pejabat tingkat provinsi maupun pusat yang bermasalah.

"Jika dulu daerah terpencil dan terjauh seperti Kapuas Hulu selalu dianggap sebagai daerah buangan bagi penempatan pejabat provinsi ataupun pusat, itu mungkin bisa dikatakan benar. Namun, saat ini dengan perkembangan pembangunan yang ada, Kapuas Hulu bukan lagi daerah terisolasi mengingat banyaknya akses transportasi, baik udara maupun darat, yang memudahkan semua pihak datang ke sini," kata Nasir.

Bagi pria berperawakan tinggi besar itu, tidak ada alasan lagi pemerintah pusat atau provinsi menjadikan Kapuas Hulu daerah buangan pejabat. Semua pejabat instansi vertikal yang ke sini harus ikut sungguh-sungguh membangun daerah ini.

Dengan komitmen kuatnya itu, selama menjabat Bupati, kabupaten terujung di Kalbar ini sudah cukup banyak mendapatkan penghargaan dari pemerintah provinsi dan pusat, di antaranya memperoleh piagam terbaik pertama Provinsi Kalbar kategori Kabupaten Peduli Kehutanan dalam lomba penghijauan dan konservasi alam wahana lestari tahun 2010, dimana penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, di Jakarta, 16 Agustus 2010.

Selain itu, suami dari Erlinawati itu juga mendapatkan piagam penghargaan Anubhawa Sasana Desa, atas jasa-jasanya membina dan mengembangkan Desa Semitau sebagai desa sadar hukum di wilayahmnya, dengan penghargaan yang diberikan Menkumham, Patrialis Akbar di Jakarta, awal 2011.

Nasir juga pernah menjadi finalis Anugerah Apresiasi Inovasi Indonesia 2011 kategori Kepemimpinan Inovatif (innovation leadership award), yang diberikan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Marzan A Iskandar, di Jakarta, 30 November 2011. ***2***



(pso-171)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012