Sambas (ANTARA Kalbar) - Pelajaran penting yang bisa dipetik selama menjalani ibadah Ramadhan adalah ada lima cara dalam memperlakukan hati untuk kehidupan sehari-hari selanjutnya, kata Khotib Masjid Jami Al-Huda Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas, Syamsuri.

"Kalau lima cara tersebut sudah diterapkan umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah kehidupannya akan penuh nikmat dan berkah dari Allah SWT," kata Syamsuri saat menyampaikan khotbahnya di Masjid Jami Al-Huda di Sambas, Minggu.

Ia menjelaskan, kelima cara dalam memperlakukan hati tersebut, di antaranya hati harus dibuka untuk perbuatan yang baik dan beramal kepada Allah SWT dan jangan sampai ditutup seperti orang kafir, sehingga hanya berbuat apa yang dilarang oleh Allah SWT.

Kemudian, hati harus dibersihkan dan jangan sampai kotor sehingga hanya berbuat dosa, maka jalan terbaik adalah bertobat kepada Allah SWT agar bersih kembali.

Hati harus dilembutkan, sehingga hubungan dengan sesama manusia terjalin baik dan selalu melihat orang dengan sudut pandang kebaikan, kelembutan, jauh dari rasa benci pada orang lain.

Menurut Khotib, hati harus disehatkan agar bisa menikmati kehidupan sehingga merasakan kenikmatan dalam hidup, tetapi hati yang sakit apa yang dilakukannya tidak nikmat hanya meminta dipuji.

Yang kelima, hati harus ditajamkan, seperti pisau yang tajam sehingga bisa membedakan apa yang hak dan batil, dan akhirnya bisa memutuskan mana yang baik dan buruk.

Dalam kesempatan itu, Khotib Masjid Jami Al-Huda menyatakan, perasaan gembira umat Islam di Idul Fitri, bukan karena makanan yang banyak, pakaian yang serba baru bahkan mewah, tetapi gembira karena berada dalam kesucian jiwa serta mensucikan harta dengan cara dizakatkan setelah menjalankan ibadah puasa.

"Banyak pelajaran dan hikmah selama Ramadhan yang telah kita lalui, mudah-mudahan apa yg telah dilakukan mendapat ridho dari Allah SWT," ujarnya.

(A057)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012