Semarang (ANTARA Kalbar) - Kirab napak tilas Sunan Kalijaga yang kemudian dilanjutkan dengan acara sesaji Rewandha di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, berlangsung meriah.
Kirab napak tilas Sunan Kalijaga yang diawali dari RW 1 Kelurahan Kandri Semarang, di Semarang, Sabtu, diikuti sekitar 450 orang sebagai peserta inti termasuk Pelaksana Tugas Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan istri beserta rombongan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Semarang.
Kemeriahan kirab napak tilas Sunan Kalijaga tidak hanya dilihat dari banyaknya peserta, tetapi warga dan pengunjung juga ikut terlibat dalam kirab. Mereka bergabung sebagai peserta.
Jika dilihat secara keseluruhan, warga dan pengunjung yang ikut terlibat sebagai peserta pawai diperkirakan jumlahnya hingga 2.000 orang.
Tidak hanya mengarak replika kayu jati, tetapi dalam acara tersebu warga juga mengarak lima gunungan berupa gunungan buah-buahan, hasil bumi, nasi kuning, gunungan ketupat-lepet, dan nasi bungkus, serta membawa kembang manggar diiringi tiga grup musik rebana, sehingga kirab menjadi lebih meriah.
Kirab berakhir di "camping ground" Gua Kreo yang sudah ditata menjadi tempat prosesi acara yang salah satunya untuk mengenang perjuangan Sunan Kalijaga mencari kayu jati untuk soko Masjid Demak yang disampaikan sesepuh desa setempat.
Acara meriah dengan beragam tarian yang disuguhkan dalam acara tersebut, termasuk tari kera yang diperagakan oleh puluhan anak desa hingga puncaknya pemotongan gunungan nasi kuning serta rebutan gunungan hasil bumi dan gunungan kupat-lepet oleh para pengunjung dan warga.
Pada akhir acara tersebut, Hendrar Prihadi beserta pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Semarang makan nasi bungkus bersama dan menyaksikan pemberian makan kera ekor panjang yang tinggal di kawasan Goa Kreo.
Seorang sesepuh masyarakat daerah setempat Kasmani mengatakan bahwa acara itu untuk melestarikan kebudayaan lokal dan diharapkan menjadi daya tarik wisatawan.
Hendrar Prihadi berharap, tradisi itu terus dipertahankan dan ditingkatkan menjadi lebih baik sehingga dapat menjadi salah satu upaya untuk menyukseskan Visit Jateng Year 2013 dan program Ayo Wisata ke Semarang.
"Apalagi akhir tahun 2013, proyek pembangunan Waduk Jatibarang sudah selesai. Jadi pengunjung selain dapat menyaksikan prosesi napak tilas Sunan Kalijaga dan sesaji Rewandha juga dapat menikmati indahnya Waduk Jatibarang," katanya.
(N008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Kirab napak tilas Sunan Kalijaga yang diawali dari RW 1 Kelurahan Kandri Semarang, di Semarang, Sabtu, diikuti sekitar 450 orang sebagai peserta inti termasuk Pelaksana Tugas Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan istri beserta rombongan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Semarang.
Kemeriahan kirab napak tilas Sunan Kalijaga tidak hanya dilihat dari banyaknya peserta, tetapi warga dan pengunjung juga ikut terlibat dalam kirab. Mereka bergabung sebagai peserta.
Jika dilihat secara keseluruhan, warga dan pengunjung yang ikut terlibat sebagai peserta pawai diperkirakan jumlahnya hingga 2.000 orang.
Tidak hanya mengarak replika kayu jati, tetapi dalam acara tersebu warga juga mengarak lima gunungan berupa gunungan buah-buahan, hasil bumi, nasi kuning, gunungan ketupat-lepet, dan nasi bungkus, serta membawa kembang manggar diiringi tiga grup musik rebana, sehingga kirab menjadi lebih meriah.
Kirab berakhir di "camping ground" Gua Kreo yang sudah ditata menjadi tempat prosesi acara yang salah satunya untuk mengenang perjuangan Sunan Kalijaga mencari kayu jati untuk soko Masjid Demak yang disampaikan sesepuh desa setempat.
Acara meriah dengan beragam tarian yang disuguhkan dalam acara tersebut, termasuk tari kera yang diperagakan oleh puluhan anak desa hingga puncaknya pemotongan gunungan nasi kuning serta rebutan gunungan hasil bumi dan gunungan kupat-lepet oleh para pengunjung dan warga.
Pada akhir acara tersebut, Hendrar Prihadi beserta pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Semarang makan nasi bungkus bersama dan menyaksikan pemberian makan kera ekor panjang yang tinggal di kawasan Goa Kreo.
Seorang sesepuh masyarakat daerah setempat Kasmani mengatakan bahwa acara itu untuk melestarikan kebudayaan lokal dan diharapkan menjadi daya tarik wisatawan.
Hendrar Prihadi berharap, tradisi itu terus dipertahankan dan ditingkatkan menjadi lebih baik sehingga dapat menjadi salah satu upaya untuk menyukseskan Visit Jateng Year 2013 dan program Ayo Wisata ke Semarang.
"Apalagi akhir tahun 2013, proyek pembangunan Waduk Jatibarang sudah selesai. Jadi pengunjung selain dapat menyaksikan prosesi napak tilas Sunan Kalijaga dan sesaji Rewandha juga dapat menikmati indahnya Waduk Jatibarang," katanya.
(N008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012