Pontianak (ANTARA Kalbar) - Bupati Kabupaten Sanggau, Setiman Haji Sudin mengharapkan kepada seluruh perusahaan yang berada di kabupaten itu untuk mendaftarkan seluruh karyawannya ke Jamsostek untuk melindungi hak-hak ketenagakerjaan.
"Saat ini, seluruh perusahaan yang ada, baik besar maupun kecil sudah mendaftarkan seluruh karyawannya pada Jamsostek. Namun, tidak bisa dipungkiri, tidak semua perusahaan mendaftarkan pada seluruh program Jamsostek yang ada, makanya kita mengimbau kepada seluruh perusahaan untuk mendaftarkan penuh seluruh karyawannya pada empat program yang ada dalam Jamsostek," kata Setiman, Selasa.
Menurutnya, berdasarkan data dari hasil pengecekan dinas tenaga kerja dan transmigrasi Sanggau, setiap perusahaan yang ada hanya mendaftarkan karyawannya untuk mendapatkan jaminan hari tua dan kecelakaan kerja pada Jamsostek. Sementara untuk program kesehatan masih belum sepenuhnya dilakukan perusahaan.
"Bahkan masih ada perusahaan yang hanya mengikutkan karyawannya pada program jaminan hari tua Jamsostek. Sedangkan untuk kecelakaan kerja masih belum, tentu itu harus dilakukan untuk melindungi tenaga kerja itu sendiri maupun memberikan kemudahan bagi perusahaan, jika ada karyawannya yang mengalami kecelakaan kerja," tuturnya.
Jika seluruh karyawan mendapatkan empat program yang ada pada Jamsostek, lanjut Setiman, maka karyawan bisa mendapatkan hak penuh atas semua program tersebut.
Karena, jika ada karyawan maupun keluarganya yang sakit, maka bisa mendapatkan keringanan dalam biaya pengobatan, karena ditanggung oleh Jamsostek.
"Jika itu bisa dilakukan oleh perusahaan, tentu karyawan tidak perlu lagi kesulitan mencari uang tambahan untuk biaya pengobatan dia dan keluarganya. Makanya kita harapkan semua perusahaan bisa mengikut sertakan semua karyawannya pada semua program Jamsostek," kata Setiman.
Terpisah, Kepala PT. Jamsostek cabang Kalimantan Barat, Lamsir Sianturi mengatakan mengatakan sampai saat ini, mayoritas perusahaan masih belum memasukkan tenaga kerjanya ke program Jamsostek.
"Baru sekitar 30 persen, perusahaan yang ada di Kalbar yang ikut program Jamsostek. Sisanya sekitar 70 persen menjadi lahan potensi kita untuk menggandengnya masuk," katanya.
Sementara itu untuk kepesertaan dari usaha kecil dan menengah (UKM), Lamsir mengaku belum tersentuh.
"Sebetulnya tidak hanya UKM, tetapi juga pekerja informal lainnya belum tersentuh. Tapi tahun ini kita berharap bisa 2.600 dari sektor ini bisa digarap," katanya.
Ia menjelaskan, sektor UKM dan kerja informal karena dikategorikan pekerja mandiri, maka mereka masuk dalam program Jamsostek LHK (luar hubungan kerja).
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Saat ini, seluruh perusahaan yang ada, baik besar maupun kecil sudah mendaftarkan seluruh karyawannya pada Jamsostek. Namun, tidak bisa dipungkiri, tidak semua perusahaan mendaftarkan pada seluruh program Jamsostek yang ada, makanya kita mengimbau kepada seluruh perusahaan untuk mendaftarkan penuh seluruh karyawannya pada empat program yang ada dalam Jamsostek," kata Setiman, Selasa.
Menurutnya, berdasarkan data dari hasil pengecekan dinas tenaga kerja dan transmigrasi Sanggau, setiap perusahaan yang ada hanya mendaftarkan karyawannya untuk mendapatkan jaminan hari tua dan kecelakaan kerja pada Jamsostek. Sementara untuk program kesehatan masih belum sepenuhnya dilakukan perusahaan.
"Bahkan masih ada perusahaan yang hanya mengikutkan karyawannya pada program jaminan hari tua Jamsostek. Sedangkan untuk kecelakaan kerja masih belum, tentu itu harus dilakukan untuk melindungi tenaga kerja itu sendiri maupun memberikan kemudahan bagi perusahaan, jika ada karyawannya yang mengalami kecelakaan kerja," tuturnya.
Jika seluruh karyawan mendapatkan empat program yang ada pada Jamsostek, lanjut Setiman, maka karyawan bisa mendapatkan hak penuh atas semua program tersebut.
Karena, jika ada karyawan maupun keluarganya yang sakit, maka bisa mendapatkan keringanan dalam biaya pengobatan, karena ditanggung oleh Jamsostek.
"Jika itu bisa dilakukan oleh perusahaan, tentu karyawan tidak perlu lagi kesulitan mencari uang tambahan untuk biaya pengobatan dia dan keluarganya. Makanya kita harapkan semua perusahaan bisa mengikut sertakan semua karyawannya pada semua program Jamsostek," kata Setiman.
Terpisah, Kepala PT. Jamsostek cabang Kalimantan Barat, Lamsir Sianturi mengatakan mengatakan sampai saat ini, mayoritas perusahaan masih belum memasukkan tenaga kerjanya ke program Jamsostek.
"Baru sekitar 30 persen, perusahaan yang ada di Kalbar yang ikut program Jamsostek. Sisanya sekitar 70 persen menjadi lahan potensi kita untuk menggandengnya masuk," katanya.
Sementara itu untuk kepesertaan dari usaha kecil dan menengah (UKM), Lamsir mengaku belum tersentuh.
"Sebetulnya tidak hanya UKM, tetapi juga pekerja informal lainnya belum tersentuh. Tapi tahun ini kita berharap bisa 2.600 dari sektor ini bisa digarap," katanya.
Ia menjelaskan, sektor UKM dan kerja informal karena dikategorikan pekerja mandiri, maka mereka masuk dalam program Jamsostek LHK (luar hubungan kerja).
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012