Pontianak (ANTARA Kalbar) - Calon gubernur nomor urut 3, Morkes Effendi mengingatkan kembali fungsi dibuatnya hukum adalah untuk menyejahterakan rakyat, bukan menyengsarakan sehingga tujuannya demi mencapai keadilan tanpa merampas hak-hak.

Ia mengungkapkan tentang isu korupsi yang sudah mengakar di Kalbar. Menurut dia, banyak yang bisa diperbuat dari APBD Kalbar jika tidak dikorupsi.

"Saya bersama Pak Burhan jika diberikan kesempatan untuk memimpin, akan berusaha menggratiskan biaya pengobatan. Kami sudah hitung-hitung. Sebenarnya dana kita cukup. Tapi tak bisa direalisasikan kini karena korupsi yang akut di Kalbar," ujar Morkes Effendi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kalbar saat kampanye hari ketiga di Rumah Panjang Samalantan, Kabupaten Bengkayang, Rabu..

Terkait hal itu, dalam momentum Pilgub 2012, Morkes mengajak seluruh warga masyarakat Kalbar pada umumnya dan Bengkayang khususnya memanfaatkan kesempatan untuk melakukan perubahan.

Menurut dia, jangan lagi ada pejabat yang mengekspolitasi hukum seenak perutnya sendiri terlebih untuk kepentingannya sendiri.

Ia mengingatkan, untuk itu hukum harus ditegakan tanpa pandang bulu, tanpa melihat ras, jabatan, pangkat maupun agama.

"Di sinilah arti penting hukum, hukum yang tak memihak dan berlaku untuk setiap orang," kata Morkes yang berpasangan dengan Burhanuddin A Rasyid pada Pilgub Kalbar 2012 itu.

Morkes juga mengungkapkan agar masyarakat tetap menjaga hukum adat yang berlaku dan diwariskan para leluhur Kalbar.

Menurut dia, hukum adat penting untuk menjaga harmonisasi di Kalbar. Sebab, lanjut dia, hukum adat adalah penjaga moral bagi generasi baru di Kalbar.

(T011)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012