Senggigi, NTB (ANTARA Kalbar) - Delegasi Parlemen Indonesia berhasil memasukkan seluruh usul draf resolusi Indonesia di bidang politik, ekonomi, sosial maupun usul yang disampaikan Women Inter Parliamentary Assembly (WAIPA).

Informasi yang dihimpun di arena Sidang Umum ASEAN Inter-Parlemen (AIPA) ke-33 di Senggigi, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, menyebutkan bahwa usul resolusi delegasi Indonesia telah disetujui oleh seluruh anggota delegasi AIPA.

"Hampir 99 persen, usulan Indonesia disetujui oleh seluruh delegasi parlemen se-Asean," kata anggota delegasi Parlemen Indonesia Atte Sugandi.

Menurut Atte, Sidang Joint Comitte telah diselenggarakan dengan komite-komite AIPA. Sidang tersebut merupakan pertemuan yang menyimpulkan hasil seluruh komite yang ada.

"Jadi semacam kesimpulan dan masing-masing delegasi memberikan penjelasan terkait komite yang ada di AIPA dan secara singkat dimasukkan pandangan delegasi observer (peninjau)," katanya.

Dia mengatakan, seluruh kesimpulan itu harus ditandatangani oleh pemimpin delegasi parlemen masing-masing negara.

"Baru kemudian hasil komite bersama dimasukkan di dalam agenda Sidang Umum AIPA hari Jumat besok," katanya.
   
Terkait persoalan Indonesia dalam menghadapi ASEAN Connectivity 2015, Atte mengatakan, persoalan utamanya, yaitu daya saing dan infrastruktur.
   
Misalnya di bidang infrastruktur, Indonesia tertinggal jauh dengan Singapura yang telah berencana membangun jalan  langsung ke Myanmar kemudian mendapat tanggapan positif dari India hingga berencana mengkoneksikannya sampai ke negaranya.

"Di Eropa saja semuanya jalan jenisnya highways, dan terkoneksi dengan baik antarnegara di Eropa," ujarnya.

Menurut dia, karena Indonesia itu banyak pulau maka prioritasnya bisa jalan udara maupun laut. "Kita harus mampu mendorong pembangunan infrastruktur guna mengejar ketertinggalan Indonesia dan semuanya harus diprioritaskan oleh pemerintah," ujarnya.  

(S023)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012