Jayapura (ANTARA Kalbar) - Manajer Yayasan Penerbangan Tariku, Robinhood Ratuntiga mengatakan, pihaknya tidak akan mengangkut atau membawa bangkai pesawat jenis PAC 750 XSTOL dengan nomor registrasi PK-RWT yang jatuh di Dagi, Kabupaten Yahukimo, beberapa waktu lalu.

"Iya, kami tidak akan mengangkut ataupun mengambil bangkai pesawat itu," kata Robinhood, Rabu, ketika menjawab pertanyaan ANTARA Jayapura.

Menurut dia, bangkai pesawat tersebut sudah tidak mungkin lagi bisa digunakan karena kecelakaan yang parah, walaupun ia sendiri belum melihat secara langsung.

"Jadi pilot dan pesawatnya diasuransikan. Nanti pihak asuransi akan melihat juga bagaimana kondisi pesawat tersebut," katanya.

Terkait adanya aksi demo dari sekelompok warga di kantor Tariku jalan Yabaso pada dua hari lalu, Robinhood sampaikan jika hal itu berhubungan dengan kebijakan manajemen yang menghentikan sementara penerbangan ke sejumlah daerah pedalaman Papua.

"Kami lagi berduka sehingga menghentikan sementara pelayanan penerbangan tapi setelah itu akan normal kembali. Dan terkait pesawat kami yang jatuh itu, saat ini kami tengah melakukan sejumlah evaluasi," katanya.

Pesawat jenis PAC 750 XSTOL dengan nomor registrasi PK-RWT yang diawaki oleh pilot Christian Yus dan membawa satu penumpang itu, Rabu (3/10) terbang dari Koropun pukul 11.00 WIT dan sesuai dengan perkiraan tiba di Dekai 11.15 WIT.

Namun pesawat naas tersebut dikabarkan hilang kontak dan pada Kami (4/10) pagi pesawat itu berhasil ditemukan di kawasan Dagi Baru tak jauh dari Dekai, Kabuapten Yahukimo.

Dan pada pada Jumat (5/10) sore, pilot Christian Yus dan penumpangya ditemukan telah tewas didalam pesawat yang tergantung di atas dahan pohon dilereng perbukitan kawasan Dagi.

(KR-ARG)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012