Pontianak (ANTARA Kalbar) - Ziarah ke Kompleks Makam Batu Layang, yakni kawasan kuburan keluarga dari Kesultanan Pontianak mewarnai peringatan hari jadi Kota Pontianak ke-241 setiap 23 Oktober 1771 (14 Rajab 1185 H), yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah kota setempat.

"Ziarah ke makam kesultanan Pontianak (kompleks pemakaman Batu Layang) rutin kami lakukan setiap tahun dalam memperingati hari jadi Kota Pontianak," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan, berbagai rangkaian acara digelar dalam memperingati hari jadi Kota Pontianak, baik dari budaya, pameran, dan kegiatan lainnya yang bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Pontianak.

"Ziarah sebagai bentuk penghormatan, karena jasa-jasa beliau-beliaulah kota ini bisa terbangun seperti sekarang ini, sehingga tradisi ini akan tetap dijaga supaya kita tidak kehilangan landasan tempat berpijak," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak mengajak, masyarakat Pontianak untuk menjaga kawasan Kompleks Makam Batu Layang agar tetap lestari sehingga bisa dikenal hingga anak cucu mendatang.

Sutarmidji juga mengajak masyarakat Kota Pontianak yang multietnis untuk saling menjaga kerukunan, toleransi, dan saling menghargai demi kemajuan kota itu.

"Yang penting kita sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban agar pembangunan bisa terus berjalan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pontianak," kata Sutarmidji.

Kompleks Makam Batu Layang, yakni pemakaman para sultan Kesultanan Kadriah yang pertama, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, hingga sultan terakhir, Sultan Hamid II Alkadrie, di kompleks pemakaman itu juga dimakamkan para permaisuri dan pangeran Kesultanan Kadriah Pontianak.

Komplek Makam Batu Layang dibangun sejak masa pemerintahan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie (1771-1808 Masehi).

Makam para sultan Pontianak itu berwarna emas, nisan-nisan bertuliskan huruf Arab yang melambangkan Kesultanan Kadriah Pontianak bernapaskan Islam dan Melayu. Sejarah pendirian Kesultanan Kadriah Pontianak oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, yang merupakan seorang ulama dari daerah yang bernama Hadramaut, Yaman Selatan.
 
(A057)

 

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012