Bogor (ANTARA Kalbar) - Lebih dari tiga juta spesimen fauna nusantara tersimpan dengan baik di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) atau lebih dikenal Zoologi Bogor.
"Koleksi museum lebih dari tiga juta spesimen fauna terdiri dari jenis burung, amfibi, reptil, ikan air tawar, ikan air laut, mamalia dan serangga," kata Kepala Pusat Peneliti (P2) Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Siti Nuramaliati Prijono, dalam acara "open house" Museum Zoologi di kawasan Cibinong Science Center, Kabupaten Bogor, Minggu.
Siti mengatakan, museum yang dikelola oleh LIPI ini telah berusia 118 tahun tepatnya pada Agustus 2012 lalu. Museum Zoologicum Bogoriense dikenal sebagai "Pusat Informasi Fauna Nusantara" terbesar di Asi Tenggara.
Selain karena jumlah koleksinya terbanyak, juga didukung dengan fasilitas ruang koleksi berstandar internasional.
Ia menyebutkan, kekayaan biodiversitas Indonesia memegang peranan penting bagi perkembangan keilmuan di Indonesia, terutama ilmu biologi.
"Indonesia patut berbangga, sebagai negara dengan kekayaan biodiversitas tertinggi kedua di dunia, kita memiliki museum zoologi terbesar di Asia Tenggara," ujarnya.
Namun, lanjut Siti, para peneliti masih menyimpan kekecewaan karena belum semua kekayaan biodiversitas tersebut terungkap seluruhnya.
Hingga saat ini, katanya, jumlah fauna yang sudah terungkap di Indonesia terdiri diantaranya sebanyak 151.847 jenis serangga, 1.602 jenis burung, 1.112 jenis amfibi dan reptil, 3.288 ikan laut, 2.184 ikan air tawar dan 707 jenis mamalia.
"Koleksi ini tersimpan rapi di Museum Zoologicum Bogoriense atau Museum Zoologi-Widya Satwaloka," katanya.
Kepala Bidang Zoologi P2Biologi LIPI, Dr Rosichon Ubaidillah menyebutkan, Museum Zoologicum Bogoriense berperan penting dalam berbagai penelitian tentang fauna Indonesia yang meliputi aspek seperti biosistematika, molekul, nutrisi, reproduksi dan ekologi.
Menurut dia dengan peran tersebut, Museum Zoologicum Bogoriense berkontribusi dalam memajukan pendidikan dan pengetahuan tentang fauna nusantara.
"Dengan kontribusi ini, Museum Zoologicum Bogoriense juga mendukung upaya konservasi dan pemanfaatan fauna nusantara secara berkelanjutan untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Museum Zoologicum Bogoriense menyimpan jutaan koleksi fauna nusantara ada yang usianya mencapai ratusan tahun. Seperti di ruang penyimpanan spesimen mamalia, hewan tertua yang tersimpan didalamnya Landak Irian yang usianya sudah 104 tahun.
Landak Irian ini primata asli Irian Jaya yang merupakan jenis mamalia prematur yang berkembangbiak dengan telor.
Sementara itu di ruang penyimpanan koleksi jenis burung di Cibinong Science Center menyimpan koleksi burung terbesar di Indonesia yakni burung Kaswari hingga burung paling kecil yakni burung dengan nama latin Psaltria exilis temm asal Jawa.
(KR-LR)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Koleksi museum lebih dari tiga juta spesimen fauna terdiri dari jenis burung, amfibi, reptil, ikan air tawar, ikan air laut, mamalia dan serangga," kata Kepala Pusat Peneliti (P2) Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Siti Nuramaliati Prijono, dalam acara "open house" Museum Zoologi di kawasan Cibinong Science Center, Kabupaten Bogor, Minggu.
Siti mengatakan, museum yang dikelola oleh LIPI ini telah berusia 118 tahun tepatnya pada Agustus 2012 lalu. Museum Zoologicum Bogoriense dikenal sebagai "Pusat Informasi Fauna Nusantara" terbesar di Asi Tenggara.
Selain karena jumlah koleksinya terbanyak, juga didukung dengan fasilitas ruang koleksi berstandar internasional.
Ia menyebutkan, kekayaan biodiversitas Indonesia memegang peranan penting bagi perkembangan keilmuan di Indonesia, terutama ilmu biologi.
"Indonesia patut berbangga, sebagai negara dengan kekayaan biodiversitas tertinggi kedua di dunia, kita memiliki museum zoologi terbesar di Asia Tenggara," ujarnya.
Namun, lanjut Siti, para peneliti masih menyimpan kekecewaan karena belum semua kekayaan biodiversitas tersebut terungkap seluruhnya.
Hingga saat ini, katanya, jumlah fauna yang sudah terungkap di Indonesia terdiri diantaranya sebanyak 151.847 jenis serangga, 1.602 jenis burung, 1.112 jenis amfibi dan reptil, 3.288 ikan laut, 2.184 ikan air tawar dan 707 jenis mamalia.
"Koleksi ini tersimpan rapi di Museum Zoologicum Bogoriense atau Museum Zoologi-Widya Satwaloka," katanya.
Kepala Bidang Zoologi P2Biologi LIPI, Dr Rosichon Ubaidillah menyebutkan, Museum Zoologicum Bogoriense berperan penting dalam berbagai penelitian tentang fauna Indonesia yang meliputi aspek seperti biosistematika, molekul, nutrisi, reproduksi dan ekologi.
Menurut dia dengan peran tersebut, Museum Zoologicum Bogoriense berkontribusi dalam memajukan pendidikan dan pengetahuan tentang fauna nusantara.
"Dengan kontribusi ini, Museum Zoologicum Bogoriense juga mendukung upaya konservasi dan pemanfaatan fauna nusantara secara berkelanjutan untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Museum Zoologicum Bogoriense menyimpan jutaan koleksi fauna nusantara ada yang usianya mencapai ratusan tahun. Seperti di ruang penyimpanan spesimen mamalia, hewan tertua yang tersimpan didalamnya Landak Irian yang usianya sudah 104 tahun.
Landak Irian ini primata asli Irian Jaya yang merupakan jenis mamalia prematur yang berkembangbiak dengan telor.
Sementara itu di ruang penyimpanan koleksi jenis burung di Cibinong Science Center menyimpan koleksi burung terbesar di Indonesia yakni burung Kaswari hingga burung paling kecil yakni burung dengan nama latin Psaltria exilis temm asal Jawa.
(KR-LR)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012