Jakarta (ANTARA Kalbar) - PT Pupuk Indonesia sedang mempersiapkan pembangunan dua pabrik urea baru di PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Kujang tahun depan.

"Kami targetkan pada 2015 akan ada kenaikan produksi urea menjadi 8,5-sembilan juta ton," kata Dirut PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) Arifin Tasrif kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.

Saat ini kapasitas produksi pupuk urea dari lima anak perusahaan PIHC mencapai sekitar tujuh juta ton/tahun. Arifin mengatakan pembangunan pabrik baru tersebut sangat penting untuk efisiensi.

"Pembangunan pabrik Petrokimia Gresik (PKG) II misalnya bisa menghemat biaya hingga 97 juta dolar AS," katanya.

Hal itu diperoleh dari biaya transportasi pupuk urea, mengingat selama ini untuk memenuhi kebutuhan urea di Jawa Timur, PKG harus mendatangkan dari PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) 600 ribu ton urea dan 400 ribu ton amoniak.

"Proyek pembangunan PKG II setidaknya harus jalan tahun depan agar pada 2015 terjadi penambahan produksi pupuk secara nasional untuk memperkuat ketahanan pangan," katanya.

Saat ini, katanya, lahan untuk pabrik PKG II sudah disiapkan sejak 2007. Pabrik tersebut dirancang untuk memproduksi 2.000 ton urea/hari dan 1.800 ton amoniak/hari.

"Biaya pembangunan pabrik PKG II lebih kecil dari pabrik Pusri II B. Pasokan gasnya ada dari Husky Madura ," ujar Arifin. PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang akan mulai pembangunan pabrik baru Pusri IIB senilai 570 juta dolar AS pada Desember 2012 setelah mendapat suntikan dana dari tujuh bank nasional.

Selain PKG II, PIHC juga mempersiapkan pembangunan pabrik Kujang IC, yang kini masih menunggu kepastian pasokan gas dari Exxon Cepu.

(R016)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012