Kuala Lumpur (ANTARA Kalbar) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno mengatakan warga Malaysia yang melakukan penganiayaan terhadap seorang penata laksana rumah tangga (PLRT) asal Indonesia sudah ditangkap polisi dan pelaku sedang diperiksa lebih lanjut atas kasus tersebut.
"Pelaku pemukulan sudah ditangkap dan kini diperiksa lebih lanjut pihak kepolisian Malaysia," kata Herman Prayitno, Selasa, saat menjelaskan perkembangan kasus penganiayaan terhadap Suryani Abdullah oleh majikannya di Kedah, Malaysia.
Dubes Herman merespon positif upaya cepat pihak kepolisian Malaysia dengan menangkap pelaku pemukulan tersebut.
Terhadap pelaku, kata dia, harus diperiksa sesuai prosedur dan bila bersalah tentu dikenai hukuman sesuai ketentuan yang berlaku di negara ini serta berharap kejadian ini tidak terulang kembali.
Namun demikian, kata dia, pihak KBRI akan terus memantau perkembangan dari kasus tersebut dan mempersiapkan langkah selanjutnya termasuk mempersiapkan bantuan hukum buat korban.
Perwakilan RI di Malaysia akan memberikan perlindungan terhadap korban termasuk menampungnya di Shelter sampai kasusnya selesai.
"Kasus ini harus ditangani dengan benar. Saya sangat prihatin dan berharap kasus penganiayaan tidak terjadi lagi," ungkapnya.
Sebelumnya, media massa terbitan Kuala Lumpur, melaporkan Suryani Abdullah (21) yang bekerja sebagai PLRT dipukuli oleh majikannya di Kedah, Malaysia gara-gara persoalan sepele karena dia terlambat bangun pagi.
Suryani mengaku, kekejaman majikannya sudah berlangsung sejak ia mulai bekerja
enam bulan lalu.
Tidak tahan terus dipukuli dan sering dimaki-maki, bahkan diancam dipulangkan, akhirnya dia memutuskan untuk lari dari rumah majikannya.
"Majikan saya selalu minta saya mengerjakan banyak pekerjaan. Pada Jumat
(23/11), saya bekerja hingga malam. Karena terlalu letih, keesokan harinya, saya terlambat bangun sekitar pukul 07.00 pagi. Majikan pun marah dan tidak senang dengan alasan terlambat bangun itu," ungkapnya.
Selanjutnya, kata Suryani, majikannya bertindak kasar dengan memukul tangan,
badan dan wajahnya dengan benda tumpul hingga bengkak dan sakit.
Suryani menambahkan sebelumnya dirinya juga sering mendapatkan perlakukan kasar dari majikannya tersebut.
Tidak mampu menahan derita ini lagi, akhirnya dia putuskan untuk melarikan diri
dari rumah majikannya di Taman Sejahtera, Sungai Petani, Kedah.
Dia kemudian diselamatkan oleh tetangga majikannya dan segera memberikan pertolongan mengingat kondisi tubuhnya yang sangat lemah.
(N004)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Pelaku pemukulan sudah ditangkap dan kini diperiksa lebih lanjut pihak kepolisian Malaysia," kata Herman Prayitno, Selasa, saat menjelaskan perkembangan kasus penganiayaan terhadap Suryani Abdullah oleh majikannya di Kedah, Malaysia.
Dubes Herman merespon positif upaya cepat pihak kepolisian Malaysia dengan menangkap pelaku pemukulan tersebut.
Terhadap pelaku, kata dia, harus diperiksa sesuai prosedur dan bila bersalah tentu dikenai hukuman sesuai ketentuan yang berlaku di negara ini serta berharap kejadian ini tidak terulang kembali.
Namun demikian, kata dia, pihak KBRI akan terus memantau perkembangan dari kasus tersebut dan mempersiapkan langkah selanjutnya termasuk mempersiapkan bantuan hukum buat korban.
Perwakilan RI di Malaysia akan memberikan perlindungan terhadap korban termasuk menampungnya di Shelter sampai kasusnya selesai.
"Kasus ini harus ditangani dengan benar. Saya sangat prihatin dan berharap kasus penganiayaan tidak terjadi lagi," ungkapnya.
Sebelumnya, media massa terbitan Kuala Lumpur, melaporkan Suryani Abdullah (21) yang bekerja sebagai PLRT dipukuli oleh majikannya di Kedah, Malaysia gara-gara persoalan sepele karena dia terlambat bangun pagi.
Suryani mengaku, kekejaman majikannya sudah berlangsung sejak ia mulai bekerja
enam bulan lalu.
Tidak tahan terus dipukuli dan sering dimaki-maki, bahkan diancam dipulangkan, akhirnya dia memutuskan untuk lari dari rumah majikannya.
"Majikan saya selalu minta saya mengerjakan banyak pekerjaan. Pada Jumat
(23/11), saya bekerja hingga malam. Karena terlalu letih, keesokan harinya, saya terlambat bangun sekitar pukul 07.00 pagi. Majikan pun marah dan tidak senang dengan alasan terlambat bangun itu," ungkapnya.
Selanjutnya, kata Suryani, majikannya bertindak kasar dengan memukul tangan,
badan dan wajahnya dengan benda tumpul hingga bengkak dan sakit.
Suryani menambahkan sebelumnya dirinya juga sering mendapatkan perlakukan kasar dari majikannya tersebut.
Tidak mampu menahan derita ini lagi, akhirnya dia putuskan untuk melarikan diri
dari rumah majikannya di Taman Sejahtera, Sungai Petani, Kedah.
Dia kemudian diselamatkan oleh tetangga majikannya dan segera memberikan pertolongan mengingat kondisi tubuhnya yang sangat lemah.
(N004)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012