Pontianak (ANTARA Kalbar) - Penangkar dan penikmat durian di Kalimantan Barat mengadakan kontes durian unggul guna mencari durian alam terbaik dan bisa menjadi buah yang memiliki standar ekspor.
Penyelenggara kontes durian unggul Kalbar, Hendro Suparman, di Pontianak, Rabu mengatakan kontes terbuka untuk umum bagi warga pemilik durian (pekebun dan penangkar) yang ada di wilayah Kalbar.
Ia mengatakan acara itu diadakan karena sampai saat ini Indonesia belum memiliki durian dengan standar ekspor. "Kalau durian unggul nasional ada tapi belum standar ekspor," katanya.
Ia menambahkan, kontes atau lomba tersebut akan diadakan di halaman Kantor Kecamatan Sekayam di Balai Karangan, Kabupaten Sanggau pada Sabtu (15/12).
Sampai hari ini sudah ada 30 orang yang mendaftar untuk mengikuti kontes itu dan pendaftaran gratis dibuka hingga hari "H" kegiatan tersebut.
"Silakan datang dan bawa durian terbaik yang dimiliki," katanya lagi.
Menurut dia, peserta yang sudah mendaftar sampai hari ini berasal dari sekitar Kabupaten Sanggau, meliputi Batang Tarang, Kembayan, Beduai, Balai Karangan dan Entikong. Panitia masih menunggu peserta lainnya dari seluruh wilayah Kalbar.
Meski hadiah lomba hanya berupa piagam dan uang tunai, namun Hendro mengatakan juri lomba yang siap hadir meliputi Dr Sobir PhD dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih IPB Bogor, Panca Jarot dari Balitsu Subang, dan Karim Aristides seorang praktisi dan kolektor durian se-Indonesia.
"Ini menunjukkan kepedulian para pihak itu pada kelestarian buah alam kita," katanya.
Kriteria durian unggul, menurutnya lagi meliputi rasa, warna daging, penampilan, tekstur, ketebalan daging buah, rendemen buah, potensi hasil, bobot, dan struktur.
Setelah durian yang ikut dalam lomba tersebut menjadi juara, maka akan ada identifikasi siapa pemilik dan keberadaan pohon duriannya.
Kegiatan itu sendiri merupakan kerja sama pihaknya dengan sejumlah pihak meliputi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Dinas Pertanian Kabupaten Sanggau, juga dengan Maniak Durian Indonesia dan beberapa perusahaan pestisida.
Durian ekspor
Hendro Suparman yang memiliki bisnis penangkaran tanaman buah, mengatakan meski memiliki durian unggul namun Indonesia belum memiliki durian berstandar ekspor.
Kondisi itu berbeda dengan negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki durian ekspor bernama Musang King (Raja kunyit) dan Thailand dengan Durian Montong. Kedua jenis durian itu terkenal hingga Indonesia dan banyak dicari warga di Jakarta.
"Padahal Indonesia `surganya` buah durian. Durian ada dimana-mana," katanya.
Maka dari itu, menurut Hendro, pihaknya mengadakan kontes durian unggul se Kalbar dengan harapan akan ada durian unggul yang layak ekspor.
Apalagi saat ini sejumlah wilayah di Kalbar sedang panen raya durian. Sejumlah kabupaten yang warganya ada menanam durian sedang "banjir" buah berserat dengan rasa manis tersebut.
Panitia lomba memperkirakan panen durian akan berakhir pada akhir Desember mendatang, maka dari itu acara lomba diadakan pada pertengahan bulan ini.
Lomba ini diharapkan juga dapat memotivasi pemilik kebun durian untuk tetap melestarikan tanaman alam tersebut dengan tidak mengalih fungsi kebunnya menjadi perkebunan sawit atau menebang pohon durian untuk diambil kayunya untuk bahan bangunan.
"Kami mencoba melestarikan tanaman durian," kata Hendro.
(N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Penyelenggara kontes durian unggul Kalbar, Hendro Suparman, di Pontianak, Rabu mengatakan kontes terbuka untuk umum bagi warga pemilik durian (pekebun dan penangkar) yang ada di wilayah Kalbar.
Ia mengatakan acara itu diadakan karena sampai saat ini Indonesia belum memiliki durian dengan standar ekspor. "Kalau durian unggul nasional ada tapi belum standar ekspor," katanya.
Ia menambahkan, kontes atau lomba tersebut akan diadakan di halaman Kantor Kecamatan Sekayam di Balai Karangan, Kabupaten Sanggau pada Sabtu (15/12).
Sampai hari ini sudah ada 30 orang yang mendaftar untuk mengikuti kontes itu dan pendaftaran gratis dibuka hingga hari "H" kegiatan tersebut.
"Silakan datang dan bawa durian terbaik yang dimiliki," katanya lagi.
Menurut dia, peserta yang sudah mendaftar sampai hari ini berasal dari sekitar Kabupaten Sanggau, meliputi Batang Tarang, Kembayan, Beduai, Balai Karangan dan Entikong. Panitia masih menunggu peserta lainnya dari seluruh wilayah Kalbar.
Meski hadiah lomba hanya berupa piagam dan uang tunai, namun Hendro mengatakan juri lomba yang siap hadir meliputi Dr Sobir PhD dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih IPB Bogor, Panca Jarot dari Balitsu Subang, dan Karim Aristides seorang praktisi dan kolektor durian se-Indonesia.
"Ini menunjukkan kepedulian para pihak itu pada kelestarian buah alam kita," katanya.
Kriteria durian unggul, menurutnya lagi meliputi rasa, warna daging, penampilan, tekstur, ketebalan daging buah, rendemen buah, potensi hasil, bobot, dan struktur.
Setelah durian yang ikut dalam lomba tersebut menjadi juara, maka akan ada identifikasi siapa pemilik dan keberadaan pohon duriannya.
Kegiatan itu sendiri merupakan kerja sama pihaknya dengan sejumlah pihak meliputi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Dinas Pertanian Kabupaten Sanggau, juga dengan Maniak Durian Indonesia dan beberapa perusahaan pestisida.
Durian ekspor
Hendro Suparman yang memiliki bisnis penangkaran tanaman buah, mengatakan meski memiliki durian unggul namun Indonesia belum memiliki durian berstandar ekspor.
Kondisi itu berbeda dengan negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki durian ekspor bernama Musang King (Raja kunyit) dan Thailand dengan Durian Montong. Kedua jenis durian itu terkenal hingga Indonesia dan banyak dicari warga di Jakarta.
"Padahal Indonesia `surganya` buah durian. Durian ada dimana-mana," katanya.
Maka dari itu, menurut Hendro, pihaknya mengadakan kontes durian unggul se Kalbar dengan harapan akan ada durian unggul yang layak ekspor.
Apalagi saat ini sejumlah wilayah di Kalbar sedang panen raya durian. Sejumlah kabupaten yang warganya ada menanam durian sedang "banjir" buah berserat dengan rasa manis tersebut.
Panitia lomba memperkirakan panen durian akan berakhir pada akhir Desember mendatang, maka dari itu acara lomba diadakan pada pertengahan bulan ini.
Lomba ini diharapkan juga dapat memotivasi pemilik kebun durian untuk tetap melestarikan tanaman alam tersebut dengan tidak mengalih fungsi kebunnya menjadi perkebunan sawit atau menebang pohon durian untuk diambil kayunya untuk bahan bangunan.
"Kami mencoba melestarikan tanaman durian," kata Hendro.
(N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012