Jakarta (ANTARA Kalbar) - Puan Maharani, putri Ketua MPR Taufiq Kiemas dan mantan Presiden Megawati Soekarnopurti, mengatakan kedua orang tuanya tidak pernah membicarakan masalah politik bersama-sama.

"Saya pernah tanya kepada mama, mengapa tidak pernah mendengar papa dan mama diskusi soal politik. Ternyata jawabannya simpel, kata mama, kalau bicara politik pasti berantem," kata Puan Maharani di Jakarta, Senin.

Puan menyampaikan sambutan mewakili keluarga dalam acara ulang tahun Taufiq Kiemas ke-70 sekaligus peluncuran buku berjudul "Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam" di Rafflesia Ballroom, Balai Kartini, Jakarta Selatan.

Puan mengatakan kehidupan Taufiq dan Mega sangat unik. Puan bersama kedua kakak laki-lakinya merasakan kehidupan keluarga Taufiq-Mega yang dipenuhi suka duka, manis pahit dan pasang surut kehidupan politik.

"Saya dan kedua kakak saya harus rela sering ditinggal pergi mama dan papa, yang saya sadari untuk memperjuangkan ideologi yang mereka yakini," ujarnya.

Namun sebagai anak, Puan selalu meminta kepada Taufiq dan Mega untuk tidak pergi ke mana-mana saat dia sedang menjalani ujian sekolah.

"Satu hal yang saya minta pada mama dan papa adalah ditemani saat ujian dan itu selalu dipenuhi. Saya sering dengar mama waktu sedang telepon, meskipun kampanye selalu bilang tidak bisa karena Mbak Puan sedang ujian," tuturnya.

    
"Obat" manjur
Puan juga menceritakan, sebagai anak bungsu dan perempuan satu-satunya, dia sering sakit ketika ditinggal pergi Taufiq dan Mega.

"Namun, mama selalu mempunyai obat yang sangat manjur, yaitu kaos oblong papa yang sudah dipakai seharian akan diserahkan ke saya sebagai obat rindu. 'Obat' itu sangat manjur karena saya tidak pernah sakit lagi saat ditinggal pergi," katanya.

Bagi Puan, pasangan Taufiq dan Mega ibarat dua sayap bagi seekor burung. Kedua sayap itu harus bekerja bersama untuk menerbangkan tubuh seekor burung.

"Pak Taufiq dan Ibu Mega selama ini saling melengkapi. Pak Taufiq selama ini dinilai ekspresif, sementara Ibu Mega dinilai introvert dan tidak banyak bicara," tuturnya.

Acara perayaan ulang tahun dan peluncuran buku itu  dihadiri sejumlah tokoh dan politisi nasional serta beberapa diplomat dari negara-negara sahabat.

Beberapa tokoh yang terlihat menghadiri acara tersebut antara lain mantan Presiden BJ Habibie, mantan Ketua DPR Akbar Tanjung, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Menteri Pertanian Suswono dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

 (T.D018)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012