Jakarta (ANTARA Kalbar) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar menyatakan rasa prihatin terhadap tingginya tingkat kekerasan pada perempuan dan anak di awal tahun 2013.

"Kita prihatin pada awal tahun 2013 menunjukkan tingginya kekerasan terhadap perempuan dan anak," kata Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Jumat.

Linda menjelaskan, untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak perlu ada kerja sama antara pemerintah, pihak swasta dan seluruh masyarakat.

"Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus memperkuat sosialisasi dan advokasi guna meminimalisir kekerasan terhadap peempuan dan anak," katanya.

Dengan sosialisasi yang baik, kata Linda, akan banyak masyarakat yang tahu cara melaporkan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Linda juga berharap di masa mendatang tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak, khususnya kekerasan seksual.

Pernyataan tersebut terkait dengan kasus dugaan perkosaan terhadap RI, anak berusia 11 tahun.

RI adalah putri dari pasangan pemulung. Hingga saat ini, belum diketahui identitas pemerkosa anak tersebut.

Tim dokter hanya menjelaskan RI meninggal dunia karena mengalami infeksi pada bagian otak. Namun, dokter belum dapat memastikan penyebab apakah infeksi itu akibat luka pada kemaluannya atau bukan.

Saat dokter melakukan penanganan pertama, ditemukan luka lama tak tertangani seperti sariawan besar pada area kemaluan R yang memanjang hingga ke dubur bocah malang tersebut.

(W004)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013