Tanjung Redeb (ANTARA Kalbar) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono meresmikan pemukiman baru komunitas adat terpencil (KAT) di site Lati PT Berau Coal, Jumat sekitar pukul 14.30 Wita.
Kabag Humas Penerangan dan Protokol H Mappasikra Mappaseleng mengatakan, Menko Kesra tiba sekitar pukul 10.00 Wita di Bandara Kalimarau, kemudian ke rumah Dinas Bupati Berau Jalan Cendana.
Rombongan bertolak dari rumah Dinas Bupati Berau sekitar pukul 13.30 dari Tanjung Redeb menuju Lati.
Sementara Humas PT Berau Coal Arief Hadianto mengatakan, program "resettlement" KAT merupakan kerja sama Pemkab Berau dengan PT Berau Coal.
Pada tahap pertama, katanya, dibangun sebanyak 18 unit rumah tipe 60 di atas lahan sekitar 73 hektare untuk ditempati 118 kepala keluarga (KK) atau 66 suku dayak Punan Basap yang berasal dari KAT KM 10 Lati.
Pada Januari 2013 sudah terbangun 12 unit rumah dan 6 unit rumah dalam tahap penyelesaian dan didukung fasilitas air , listrik sarana umum, sarana sosial serta lahan untuk perkebunan dan pertanian.
Selain itu, PT Berau Coal juga melaksanakan program "resettlement" di Meraang, Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Sambaliung, untuk warga RT 8 dan 9 yang jumlahnya 318 jiwa atau 82 KK.
Total unit rumah dibangun di RT 10 Meraang, dan untuk warga RT 8 Meraang sebanyak 28 unit dengan tipe yang sama seperti di KM Lati, diatas lahan sekitar 4,8 hektar . Dan hingga Januari 2013 telah terbangun 9 unit rumah dan 19 unit rumah dalam tahap penyelesaian.
Sedangkan warga RT 9 Meraang akan dipindahkan ke RT 5 Meraang untuk menempati 39 unit di atas lahan sekitar 13 hektare, hingga Januari 2013 terbangun sekitar 6 unit dan 33 unit dalam tahap penyelesaian.
Setelah menempati unit rumah dari progra resetlement, PT Berau Coal akan melaksanakan program pengembangan ekonomi berkelanjutan selama 2-3 tahun, dan untuk warga KM 2 Lati , RT 5 dan RT 10 Meraang.
Program "resetlement" untuk 2 wilayah Lati dan Meraang yang dianggarkan sebesar 30 miliar untuk membantu warga KAT KM 10 dan RT 8 dan 9 Meraang, untuk mempermudah akses kesehatan dan ekonomi.
(KR-HDA)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Kabag Humas Penerangan dan Protokol H Mappasikra Mappaseleng mengatakan, Menko Kesra tiba sekitar pukul 10.00 Wita di Bandara Kalimarau, kemudian ke rumah Dinas Bupati Berau Jalan Cendana.
Rombongan bertolak dari rumah Dinas Bupati Berau sekitar pukul 13.30 dari Tanjung Redeb menuju Lati.
Sementara Humas PT Berau Coal Arief Hadianto mengatakan, program "resettlement" KAT merupakan kerja sama Pemkab Berau dengan PT Berau Coal.
Pada tahap pertama, katanya, dibangun sebanyak 18 unit rumah tipe 60 di atas lahan sekitar 73 hektare untuk ditempati 118 kepala keluarga (KK) atau 66 suku dayak Punan Basap yang berasal dari KAT KM 10 Lati.
Pada Januari 2013 sudah terbangun 12 unit rumah dan 6 unit rumah dalam tahap penyelesaian dan didukung fasilitas air , listrik sarana umum, sarana sosial serta lahan untuk perkebunan dan pertanian.
Selain itu, PT Berau Coal juga melaksanakan program "resettlement" di Meraang, Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Sambaliung, untuk warga RT 8 dan 9 yang jumlahnya 318 jiwa atau 82 KK.
Total unit rumah dibangun di RT 10 Meraang, dan untuk warga RT 8 Meraang sebanyak 28 unit dengan tipe yang sama seperti di KM Lati, diatas lahan sekitar 4,8 hektar . Dan hingga Januari 2013 telah terbangun 9 unit rumah dan 19 unit rumah dalam tahap penyelesaian.
Sedangkan warga RT 9 Meraang akan dipindahkan ke RT 5 Meraang untuk menempati 39 unit di atas lahan sekitar 13 hektare, hingga Januari 2013 terbangun sekitar 6 unit dan 33 unit dalam tahap penyelesaian.
Setelah menempati unit rumah dari progra resetlement, PT Berau Coal akan melaksanakan program pengembangan ekonomi berkelanjutan selama 2-3 tahun, dan untuk warga KM 2 Lati , RT 5 dan RT 10 Meraang.
Program "resetlement" untuk 2 wilayah Lati dan Meraang yang dianggarkan sebesar 30 miliar untuk membantu warga KAT KM 10 dan RT 8 dan 9 Meraang, untuk mempermudah akses kesehatan dan ekonomi.
(KR-HDA)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013