Semarang (Antara Kalbar) - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini menargetkan 69 dari 183 kabupaten tertinggal di berbagai wilayah Indonesia akan dientaskan hingga akhir 2013.
"Saat ini masih ada 183 kabupaten tertinggal yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia," katanya usai penandatananan nota kesepahaman (MoU) Kementerian PDT dengan Universitas Wahid Hasyim Semarang, di Semarang, Selasa.
Kalau dilihat dari tingkat desa, ia menyebutkan saat ini masih sekitar 26 ribu desa tertinggal dan 70 persennya di kawasan Indonesia Timur, sedangkan selebihnya di berbagai wilayah, seperti Sumatra dan Jawa.
Menurut dia, langkah pengentasan desa tertinggal itu, salah satunya dengan menggandeng kalangan perguruan tinggi, khususnya yang memiliki fakultas-fakultas bidang kejuruan untuk mengembangkan potensi daerah.
"Misalnya, fakultas pertanian yang bisa membantu mengembangkan sektor pertanian (di daerah tertinggal, red.). Kalau dulu masyarakat hanya bisa menjual dalam bentuk mentah, beras dan jagung, nantinya bisa mengolah," katanya.
Ia mengatakan perguruan tinggi akan diarahkan untuk mengirim mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) ke daerah-daerah terpencil dan tertinggal sehingga bisa mengembangkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.
Kerja sama semacam itu, kata dia, sudah dilakukan dengan berbagai perguruan tinggi, dan kali ini giliran Unwahas Semarang dalam penelitian dan pengembangan bidang keterampilan dan teknologi inovatif pertanian.
"Ini merupakan pengejawantahan dari tridharma pendidikan, khususnya aspek pengabdian pada masyarakat. Di antaranya, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga Surabaya, dan kali ini Unwahas Semarang," katanya.
Ia mengharapkan perguruan tinggi memprogram KKN tematik dengan program pengentasan desa tertinggal yang akan dikirim ke berbagai pelosok nusantara untuk membantu memajukan daerah-daerah yang tertinggal.
Rektor Unwahas Semarang Dr Noor Achmad mengatakan pihaknya akan segera melakukan penelitian dan pengembangan teknologi pertanian dari berbagai bidang sejalan kerja sama dengan Kementerian PDT.
"Kami juga akan mengirimkan mahasiswa mengikuti KKN Tematik. Bahkan, nantinya daerah tujuan KKN bukan hanya di wilayah Jateng, tetapi akan disebarkan ke berbagai seluruh wilayah Indonesia yang masih tertinggal," katanya.
Selain itu, kata dia, Unwahas akan mengirimkan sarjana-sarjananya ke daerah tertinggal di berbagai wilayah Indonesia untuk melakukan pendampingan dalam membantu memajukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki daerah.
"Secepatnya akan kami lakukan. Kami akan segera menyusun program-program teknisnya. Insya Allah, pertengahan tahun ini sudah bisa dikerjakan, khususnya untuk pelaksanaan KKN tematik di wilayah Jateng," kata Noor Achmad.
(KR-ZLS/M.H. Atmoko)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Saat ini masih ada 183 kabupaten tertinggal yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia," katanya usai penandatananan nota kesepahaman (MoU) Kementerian PDT dengan Universitas Wahid Hasyim Semarang, di Semarang, Selasa.
Kalau dilihat dari tingkat desa, ia menyebutkan saat ini masih sekitar 26 ribu desa tertinggal dan 70 persennya di kawasan Indonesia Timur, sedangkan selebihnya di berbagai wilayah, seperti Sumatra dan Jawa.
Menurut dia, langkah pengentasan desa tertinggal itu, salah satunya dengan menggandeng kalangan perguruan tinggi, khususnya yang memiliki fakultas-fakultas bidang kejuruan untuk mengembangkan potensi daerah.
"Misalnya, fakultas pertanian yang bisa membantu mengembangkan sektor pertanian (di daerah tertinggal, red.). Kalau dulu masyarakat hanya bisa menjual dalam bentuk mentah, beras dan jagung, nantinya bisa mengolah," katanya.
Ia mengatakan perguruan tinggi akan diarahkan untuk mengirim mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) ke daerah-daerah terpencil dan tertinggal sehingga bisa mengembangkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.
Kerja sama semacam itu, kata dia, sudah dilakukan dengan berbagai perguruan tinggi, dan kali ini giliran Unwahas Semarang dalam penelitian dan pengembangan bidang keterampilan dan teknologi inovatif pertanian.
"Ini merupakan pengejawantahan dari tridharma pendidikan, khususnya aspek pengabdian pada masyarakat. Di antaranya, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga Surabaya, dan kali ini Unwahas Semarang," katanya.
Ia mengharapkan perguruan tinggi memprogram KKN tematik dengan program pengentasan desa tertinggal yang akan dikirim ke berbagai pelosok nusantara untuk membantu memajukan daerah-daerah yang tertinggal.
Rektor Unwahas Semarang Dr Noor Achmad mengatakan pihaknya akan segera melakukan penelitian dan pengembangan teknologi pertanian dari berbagai bidang sejalan kerja sama dengan Kementerian PDT.
"Kami juga akan mengirimkan mahasiswa mengikuti KKN Tematik. Bahkan, nantinya daerah tujuan KKN bukan hanya di wilayah Jateng, tetapi akan disebarkan ke berbagai seluruh wilayah Indonesia yang masih tertinggal," katanya.
Selain itu, kata dia, Unwahas akan mengirimkan sarjana-sarjananya ke daerah tertinggal di berbagai wilayah Indonesia untuk melakukan pendampingan dalam membantu memajukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki daerah.
"Secepatnya akan kami lakukan. Kami akan segera menyusun program-program teknisnya. Insya Allah, pertengahan tahun ini sudah bisa dikerjakan, khususnya untuk pelaksanaan KKN tematik di wilayah Jateng," kata Noor Achmad.
(KR-ZLS/M.H. Atmoko)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013