Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis
mengingatkan, pengusaha pertambangan mengutamakan tanaman karet untuk
reklamasi lahan yang telah dieksploitasi.
"Yang sudah berjalan, tambang bauksit. Pengambilan lahannya pun tidak dalam," Kata Gubernur Cornelis pada Rapat Regional Lingkungan Hidup Ekoregion Kalimantan Tahun 2013 di Pontianak, Rabu.
Ia menambahkan, karet lebih mudah dan murah untuk dikelola. Menurut dia, kalau kelapa sawit, membutuhkan dana besar dan harus membangun pabrik kelapa sawit.
Sedangkan karet tidak harus dipanen terus menerus. "Kalau kelapa sawit, bisa saja tidak ditampung pabrik. Bahkan sampai ada pabrik yang tutup karena tidak mampu menampung buah dari petani," ujar dia.
Gubernur Cornelis mengaku, Kalimantan menjadi harapan banyak pihak dan negara mengingat fungsinya sebagai paru-paru dunia.
"Ada yang sudah memperkirakan, kalau terjadi perubahan iklim secara drastis, akan ada negara yang tenggelam," ujar Gubernur Cornelis.
Sementara di tingkat provinsi, Kalbar mempunyai komitmen kuat dalam menjaga lingkungan.
"Dari susunan organisasi pemerintahan, ada badan khusus, begitu juga kabupaten kota," katanya menegaskan.
Ia menambahkan, permasalahan lingkungan di Kalbar selain terkait perkebunan juga pertambangan.
"Untuk pertambangan, kadang diberi izin 10 ribu hektare, ditanami semua. Padahal harus ada pencadangan," kata Cornelis.
(T.T011/I006)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Yang sudah berjalan, tambang bauksit. Pengambilan lahannya pun tidak dalam," Kata Gubernur Cornelis pada Rapat Regional Lingkungan Hidup Ekoregion Kalimantan Tahun 2013 di Pontianak, Rabu.
Ia menambahkan, karet lebih mudah dan murah untuk dikelola. Menurut dia, kalau kelapa sawit, membutuhkan dana besar dan harus membangun pabrik kelapa sawit.
Sedangkan karet tidak harus dipanen terus menerus. "Kalau kelapa sawit, bisa saja tidak ditampung pabrik. Bahkan sampai ada pabrik yang tutup karena tidak mampu menampung buah dari petani," ujar dia.
Gubernur Cornelis mengaku, Kalimantan menjadi harapan banyak pihak dan negara mengingat fungsinya sebagai paru-paru dunia.
"Ada yang sudah memperkirakan, kalau terjadi perubahan iklim secara drastis, akan ada negara yang tenggelam," ujar Gubernur Cornelis.
Sementara di tingkat provinsi, Kalbar mempunyai komitmen kuat dalam menjaga lingkungan.
"Dari susunan organisasi pemerintahan, ada badan khusus, begitu juga kabupaten kota," katanya menegaskan.
Ia menambahkan, permasalahan lingkungan di Kalbar selain terkait perkebunan juga pertambangan.
"Untuk pertambangan, kadang diberi izin 10 ribu hektare, ditanami semua. Padahal harus ada pencadangan," kata Cornelis.
(T.T011/I006)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013