Jakarta (Antara Kalbar) - Bank Pembangunan Islam (IDB) mendirikan kantor perwakilan baru atau Country Gateway Office (CGO) sebagai bagian dari peningkatan kerja sama pembiayaan internasional antara pemerintah Indonesia dengan bank tersebut.
Kerja sama itu ditandai melalui penandatanganan Host Country Agreement (HCA) antara Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Presiden Grup IDB Ahmad Mohamed Ali Al-Madani di Jakarta, Kamis.
Menurut Menteri Keuangan Agus Martowardojo, peresmian CGO ini merupakan bagian dari tata kelola serta sebagai bagian dari fasilitasi Grup IDB yang nantinya mampu mengambilkan keputusan dari Jakarta ke kantor IDB di Jeddah, Arab Saudi.
Untuk itu, ia menyambut baik keberadaan CGO yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan daya saing dari produk Grup IDB sehingga mampu meningkatkan keterlibatan lembaga pembiayaan internasional ini pada sektor publik dan swasta di Indonesia.
Agus menjelaskan IDB merupakan mitra pembangunan pemerintah Indonesia dalam hal pembiayaan syariah utama bagi APBN dengan nilai pembiayaan terbesar ketiga setelah Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia.
"Dibanding negara lain, Indonesia penerima terbesar dari IDB untuk sektor pendidikan dan administrasi publik, kemudian sektor pertanian dan pendidikan. Tapi portofolio IDB di Indonesia masih rendah dibandingkan bank pembiayaan lain," katanya.
Sementara, Presiden Grup IDB Ahmad Mohamed Ali Al-Madani menambahkan CGO ini akan meningkatkan efektivitas program kerja dan manajemen IDB di Indonesia, terutama pembiayaan dalam sektor transportasi, energi dan kerjasama pemerintah swasta.
"CGO juga akan mendukung pembangunan kapasitas dalam pembiayaan syariah dan kerjasama antar negara selatan-selatan," ujar Mohamed.
Grup IDB memiliki beberapa entitas yaitu IDB yang didirikan pada 1975, Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) didirikan 1999, Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC) didirikan 1994.
Kemudian, International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) yang didirikan tahun 2008 dan Islamic Research and Training Institute (IRTI) didirikan 1981. Entitas tersebut memiliki tujuan untuk menyediakan pembiayaan yang sesuai prinsip syariah Islam di bidang berbeda.
Grup IDB selama ini hanya memiliki empat kantor regional yang berkedudukan di Malaysia, Maroko, Senegal dan Kazakhstan serta empat belas representasi yang salah satunya berkedudukan di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Kerja sama itu ditandai melalui penandatanganan Host Country Agreement (HCA) antara Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Presiden Grup IDB Ahmad Mohamed Ali Al-Madani di Jakarta, Kamis.
Menurut Menteri Keuangan Agus Martowardojo, peresmian CGO ini merupakan bagian dari tata kelola serta sebagai bagian dari fasilitasi Grup IDB yang nantinya mampu mengambilkan keputusan dari Jakarta ke kantor IDB di Jeddah, Arab Saudi.
Untuk itu, ia menyambut baik keberadaan CGO yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan daya saing dari produk Grup IDB sehingga mampu meningkatkan keterlibatan lembaga pembiayaan internasional ini pada sektor publik dan swasta di Indonesia.
Agus menjelaskan IDB merupakan mitra pembangunan pemerintah Indonesia dalam hal pembiayaan syariah utama bagi APBN dengan nilai pembiayaan terbesar ketiga setelah Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia.
"Dibanding negara lain, Indonesia penerima terbesar dari IDB untuk sektor pendidikan dan administrasi publik, kemudian sektor pertanian dan pendidikan. Tapi portofolio IDB di Indonesia masih rendah dibandingkan bank pembiayaan lain," katanya.
Sementara, Presiden Grup IDB Ahmad Mohamed Ali Al-Madani menambahkan CGO ini akan meningkatkan efektivitas program kerja dan manajemen IDB di Indonesia, terutama pembiayaan dalam sektor transportasi, energi dan kerjasama pemerintah swasta.
"CGO juga akan mendukung pembangunan kapasitas dalam pembiayaan syariah dan kerjasama antar negara selatan-selatan," ujar Mohamed.
Grup IDB memiliki beberapa entitas yaitu IDB yang didirikan pada 1975, Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) didirikan 1999, Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC) didirikan 1994.
Kemudian, International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) yang didirikan tahun 2008 dan Islamic Research and Training Institute (IRTI) didirikan 1981. Entitas tersebut memiliki tujuan untuk menyediakan pembiayaan yang sesuai prinsip syariah Islam di bidang berbeda.
Grup IDB selama ini hanya memiliki empat kantor regional yang berkedudukan di Malaysia, Maroko, Senegal dan Kazakhstan serta empat belas representasi yang salah satunya berkedudukan di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013