PBB, New York (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Wakil Tetap Bangladesh untuk PBB Abdul Momen, Selasa (2/4), menyeru masyarakat internasional agar mengendalikan strategi ekonomi, sosial dan kesehatan globalnya guna membantu 70 juta orang yang menderita Autisme di seluruh dunia.

Sejak 2002, penyakit gangguan kompleks perkembangan otak telah bertambah sebanyak 57 persen dan mempengaruhi "satu dari 88 anak dan satu dari 54 anak lelaki", katanya.

"Anak lelaki empat kali lebih mungkin dibandingkan dengan anak perempuan untuk terserang Autisme," kata Momen dalam pembahasan panel PBB untuk memperingati Hari Kesadaran Autisme Dunia --yang diperingati setiap tahun pada 2 April.

"Autisme adalah ketidak-mampuan perkembangan serius yang berkembang dengan cepat dan sejak 2002, angka pertumbuhannya berkisar 57 persen," kata Duta Besar Bangladesh itu sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu sore.

Autisme, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mempengaruhi rata-rata satu persen warga di seluruh dunia dan digambarkan sebagai "gangguan kompleks perkembangan otak --Autism spectrum disorders-- yang disebabkan oleh gabungan gen dan pengaruh lingkungan hidup," kata satu siaran pers yang dikeluarkan di Markas PBB, New York.

Setiap tahun lebih banyak anak kecil didiagnosis terserang "kondisi spekturm autisme dibandingkan dengan anak yang terserang AIDS, diabetes dan kanker secara gabungan" dan "campur tangan yang paling efektif adalah deteksi dini yang diikuti oleh pengobatan prilaku yang dilandasi bukti dan intensif", kata Momen di dalam pidatonya. Pernyataan Wakil Tetap Bangladesh itu dikumandangkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Sekretaris Jenderal PBB itu mengatrakan di dalam satu pesan untuk memperingati hari tersebut bahwa "perhatian internasional mendasar guna menangani pemikiran negatif, kurangnya kesadaran dan susunan dukungan yang tidak layak" dan "penelitian saat ini menunjukkan campur tangan dini dapat membantu orang dengan kondisi autisme untuk mencapai prestasi penting dalam kemampuan mereka".

Untuk memperingati hari itu di seluruh dunia, 7.000 bangunan yang menjadi lambang, tonggak sejarah dan perusahaan di lebih dari 90 negara di semua tujuh benua direcanakan memancarkan sinar biru cerah, warna kesadaran resmi mengenai gangguan tersebut.

World Austism Awareness Day dibentuk pada 2007 melalui satu resolusi yang disahkan oleh Sidang Majelis Umum PBB guna "menyoroti perlunya membantu meningkatkan hidup anak dan orang dewasa yang menderita kondisi itu, sehingga mereka dapat menjalani hidup mereka secara penuh", demikian isi siaran pers itu.

(Chaidar)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013