Jakarta (Antara Kalbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau pada saat ini tengah menyebabkan cuaca buruk yang terjadi dihampir seluruh wilayah di Indonesia.

"Namun fenomena terjadinya hujan lebat di beberapa daerah di Indonesia pada bulan April ini dapat dikatakan normal," kata Kepala BMKG Sriworo B Harijono di Jakarta, Selasa.

Sriworo menjelaskan, hal itu disebabkan adanya pergeseran pemanasan matahari yang menyebabkan terjadinya perubahan pola interaksi dari faktor-faktor utama penggerak dinamika atmosfer di wilayah Indonesia.

"Faktor cuaca yang cukup dominan pada awal bulan April adalah munculnya gelombang "Rosby Equator" di wilayah Indonesia Barat yang berinteraksi dengan  "Osilasi Madden Julian" di perairan Samudera Hindia sebelah Timur.

Secara umum adanya gangguan cuaca tadi menyebabkan peningkatan pembentukan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan," katanya.

"Awan konvektif berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat disertai petir," katanya.

Wilayah yang mengalami kondisi tersebut adalah Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi bagian Selatan," katanya.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil analisa dinamika atmosfer untuk jangka waktu satu minggu ke depan menunjukkan adanya aktivitas osilasi madden julian di wilayah Indonesia.

Kondisi tersebut, kata dia, akan berpotensi meningkatkan curah hujan di pesisir Barat Sumatera, sebagian Sumatera bagian Selatan, Jawa, Kalimantan bagian Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat bagian Selatan Sulawesi tengah bagian Selatan dan Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat bagian Barat, Maluku Tenggara, Papua bagian Selatan.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013