Sekadau (Antara Kalbar) - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Sekadau Scolastika Simon Petrus mengharapkan para Kartini muda dari Kabupaten Sekadau bisa membuktikan diri akan kemampuan kinerja di bidang profesional dan kiprahnya di masyarakat, sehingga membantu pemerintah daerah dalam membangun wilayah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Perjuangan RA Kartini tidak akan menjadi sia-sia jika para Kartini muda memang bisa mengisi pembangunan dengan sikap profesional di pekerjaannya masing-masing. Janganlah berpangku tangan, dan berusahalah lebih baik selagi bisa. Ini yang harus diingatkan selalu, setelah emanispasi perempuan dengan laki-laki yang diperjuangkan Kartini sudah tercapai saat ini," kata Scolastika di Sekadau, Senin.
Ia menjelaskan, kalau seorang perempuan menjadi ibu rumah tangga, maka ia harus bisa berupaya mendidik anak-anak generasi penerusnya dengan sebaik-baiknya dan menjaga keharmonisan rumah tangganya. Kalau perempuan, menjadi seorang guru, maka ia menjadi ujung tombak pendidikan nasional dan harus mampu mendidik dengan cara pendidikan yang berkualitas sehinggga menghasilkan anak didik yang berkepribadian, cerdas dan kreatif, yang kelak berguna bagi negeri.
"Demikian pula bila perempuan menjadi dokter, bidan atau perawat, maka mereka juga harus profesional dan bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan generasi muda. Jika orang sakit, bagaimana bisa sekolah dengan baik, jika tidak sekolah, bagaimana bisa maju," ujarnya.
Ibu Bupati yang pernah mengabdikan diri di Puskesmas Sungai Ayak sebagai bidan itu lebih lanjut mengatakan, memiliki profesi guru dan dokter tentunya bagi seorang ibu tetap sebagai ibu rumah tangga juga. Karena itu selain profesional di bidangnya, tugas berat tetap membuat keluarga tetap harmonis. Dengan keharmonisan ini semua pihak bisa bahagia dan keluarga mudah mencapai kemajuan kesejahteraan hidup.
Scolastika tak lupa mengucapkan Hari Kartini kepada para perempuan Indonesia, khususnya di Kabupaten Sekadau, sembari mengajak kepada para Kartini muda untuk terus berkarya dan berkiprah di masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Perjuangan RA Kartini tidak akan menjadi sia-sia jika para Kartini muda memang bisa mengisi pembangunan dengan sikap profesional di pekerjaannya masing-masing. Janganlah berpangku tangan, dan berusahalah lebih baik selagi bisa. Ini yang harus diingatkan selalu, setelah emanispasi perempuan dengan laki-laki yang diperjuangkan Kartini sudah tercapai saat ini," kata Scolastika di Sekadau, Senin.
Ia menjelaskan, kalau seorang perempuan menjadi ibu rumah tangga, maka ia harus bisa berupaya mendidik anak-anak generasi penerusnya dengan sebaik-baiknya dan menjaga keharmonisan rumah tangganya. Kalau perempuan, menjadi seorang guru, maka ia menjadi ujung tombak pendidikan nasional dan harus mampu mendidik dengan cara pendidikan yang berkualitas sehinggga menghasilkan anak didik yang berkepribadian, cerdas dan kreatif, yang kelak berguna bagi negeri.
"Demikian pula bila perempuan menjadi dokter, bidan atau perawat, maka mereka juga harus profesional dan bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan generasi muda. Jika orang sakit, bagaimana bisa sekolah dengan baik, jika tidak sekolah, bagaimana bisa maju," ujarnya.
Ibu Bupati yang pernah mengabdikan diri di Puskesmas Sungai Ayak sebagai bidan itu lebih lanjut mengatakan, memiliki profesi guru dan dokter tentunya bagi seorang ibu tetap sebagai ibu rumah tangga juga. Karena itu selain profesional di bidangnya, tugas berat tetap membuat keluarga tetap harmonis. Dengan keharmonisan ini semua pihak bisa bahagia dan keluarga mudah mencapai kemajuan kesejahteraan hidup.
Scolastika tak lupa mengucapkan Hari Kartini kepada para perempuan Indonesia, khususnya di Kabupaten Sekadau, sembari mengajak kepada para Kartini muda untuk terus berkarya dan berkiprah di masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013