Jakarta (Antara Kalbar) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana  menginformasikan sekitar 32 pekerja di areal tambang PT Freeport di Mimika, Papua, terjebak longsor.

Longsor itu terjadi saat atap terowongan QMS Underground area Big Gossan tiba-tiba runtuh pada Selasa, sekitar pukul 07.45 WIT, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa.

"Bencana longsor kembali terjadi di areal tambang PT Freeport di Mimika, Papua," katanya.

Sutopo menjelaskan, saat longsor terjadi puluhan pekerja terjebak di bawah tanah.

"Kejadian longsor berlokasi di sekitar jalan masuk ke terowongan area Big Gossan Mil 74. Kemungkinan besar evakuasi dapat dilakukan pada sisi lorong lainnya," katanya.

Dari data yang berhasil dihimpun, longsor terjadi ketika aktivitas tambang berjalan seperti biasanya.

Sekitar 32 pekerja yang berada di bawah tanah pun terjebak dan tidak bisa keluar dari areal tambang di bawah tanah.

"Kondisi saat ini, lima korban berhasil dievakuasi namun masih belum dapat dikonfirmasi status korban evakuasi tersebut," katanya.

Sekarang, tambah dia, masih dilakukan upaya evakuasi terhadap para pekerja yang terjebak. Pihak terkait belum mendapat informasi secara detail terkait kronologi longsor.

Tim Emergency Response Group (ERG) PT Freeport Indonesia dan tenaga bantuan petugas medis Rumah Sakit SOS Tembagapura, karyawan Security and Risk Manajement (SRM) beserta sejumlah anggota polisi dari Polsek Tembagapura telah siaga dan melakukan upaya evakuasi di lokasi kejadian.

"BPBD Papua telah melakukan koordinasi dengan PT Freeport Indonesia dan pada saat ini pendataan masih dilakukan," katanya.

(N. Yuliastuti)

Pewarta: Wuryanti Puspitasari

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013