Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan penuh dalam upaya mengantisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir di wilayah Jabodetabek di penghujung tahun.
"Untuk mengantisipasi banjir di penghujung tahun di Jabodetabek juga kita berikan bantuan baik bantuan peralatan, bantuan anggaran maupun bantuan logistik," ujar Suharyanto di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa.
Suharyanto mengatakan dengan kesiapsiagaan sejak dini, diharapkan masyarakat yang terdampak dapat segera mendapatkan penanganan yang cepat dan efektif saat banjir tak bisa dihindarkan.
Baca juga: BPBD ingatkan masyarakat periksa kekuatan konstruksi
Terkait dengan operasi modifikasi cuaca, Suharyanto menjelaskan bahwa BNPB juga memperkuat pelaksanaan modifikasi cuaca di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi curah hujan yang sangat ekstrem di wilayah-wilayah tersebut. BNPB bersinergi dengan BMKG dan Pemprov DKI Jakarta agar beban curah hujan yang masuk ke daratan bisa diminimalisir.
"Operasi modifikasi cuaca yang telah dilaksanakan terbukti efektif. Terlihat dalam beberapa hari terakhir, cuaca di Jakarta menunjukkan tanda-tanda keberhasilan dari operasi ini," katanya.
Dengan dukungan penuh dari BNPB dan pihak terkait, diharapkan langkah-langkah yang diambil dapat meminimalisir dampak cuaca ekstrem dan membantu masyarakat Jabodetabek menghadapi kemungkinan bencana banjir dengan lebih siap dan cepat.
Baca juga: Petugas gabungan mengevakuasi pohon tumbang di jalan lintas Pesisir Barat
Sebelumnya, Menko PMK Pratikno mengatakan akan dibentuk posko bersama di BNPB pada pekan ini, yang akan menjadi pusat koordinasi bagi semua pihak terkait.
Setiap pemerintah daerah dan unit pemerintahan terkait akan mengirimkan wakil untuk bergabung di posko ini, yang memungkinkan koordinasi dilakukan secara real-time tanpa perlu mengadakan rapat-rapat tambahan.
Apabila kemudian banjir tidak bisa terhindarkan, pemerintah berharap lewat kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi dapat terkendali, seperti menerjunkan personel Basarnas.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspadai potensi cuaca ekstrem