Jakarta (Antara Kalbar) - Komisi Yudisial (KY) telah memiliki rekaman siaran program milik TVOne berisi pernyataan advokat senior Otto Cornelis (OC) Kaligis yang mengina hakim agama dan Pengadilan Agama.

"Pak Wakil (wakil ketua KY Imam Anshori) sudah dapat rekamannya dan kami akan plenokan untuk mendengarkannya," kata Ketua KY Eman Suparman, di Jakarta, Selasa.

Eman mengatakan dalam pleno itu akan diambil rekomendasi terkait langkah apa yang akan dilakukan terhadap penghinaan yang dilakukan OC Kaligis tersebut.

"Kami bahas di pleno karena rekomendasinya harus dari pleno, untuk melaporkan yang bersangkutan karena merendahkan martabat hakim," kata Eman.

Eman menambahkan, KY memiliki kewajiban melakukan proses hukum jika ada upaya yang merendahkan martabat hakim.

"Itu sudah tugas KY untuk melakukan langkah-langkah hukum bagi orang yang merendahkan martabat hakim,"katanya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Komisi Yudisial mengkaji untuk melaporkan
pengacara OC Kaligis ke polisi terkait pernyataan di salah satu stasiun televisi yang menghina hakim pengadilan agama.

"Masih dikaji, apakah ada indikasi penghinaan atau merendahkan martabat hakim," kata Wakil Ketua KY Imam Anshori, Jumat (10/5).

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya masih akan mencari dan mendengarkan transkip rekaman pernyataan OC Kaligis dalam sebuah acara dialog tersebut.

"Kami masih akan mendengar bagaimana pernyataannya, apakah cukup sebagai pelanggaran kode etik profesi advokat atau cukup dengan melakukan somasi dan bisa dilakukan langkah hukum untuk dilaporkan ke polisi jika dinyatakan sebagai penghinaan berat," katanya.

Dalam  UU nomor 18 tahun 2011 tentang Komisi Yudisial, KY dapat melakukan
langkah hukum atau langkah lainnya terhadap orang, kelompok atau badan hukum yang diduga merendahkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim.

Protes terhadap pernyataan OC Kaligis ini muncul diberbagai website beberapa pengadilan agama terkait pernyataan OC Kaligis: "hakim-hakim PA bodoh dan PA harus di bubarkan".

Ucapan OC Kaligis saat berkomentar dalam acara Debat  TV One yang mengambil  tajuk "Perjuangan Machicha Mukhtar Berujung Duka" Senin malam (29/4).

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013