Sungai Raya (Antara Kalbar) - Penemu alat konverter kit pada kendaraan sampan bermotor berbahan bakar Bensin dan Gas (Ben-gas) di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Amin, mengeluarkan alat konverter kit generasi keenam dengan sistem full injeksi.
"Saat ini kami terus melakukan pengembangan dari alat konverter kit ini. Saat ini kami sudah mengeluarkan generasi keenam yang sudah full injeksi dan tentunya jauh lebih efisien, hemat dan lebih laju dari generasi sebelumnya," kata Amin di Sungai Raya, Senin.
Menurutnya, selain sudah menggunakan sistem full injeksi, alat konverter kit tersebut juga jauh lebih kecil dan lebih mudah dipasang pada mesin bermotor. Selain itu juga jauh lebih hemat bahkan sudah bisa mencapai 10 kali lebih hemat jika menggunakan bensin.
"Kami juga mengeluarkan buku panduan penggunaan alat ini, sehingga masyarakat awam sekalipun sudah bisa melakukan pemasangan alat ini pada mesin kendaraan mereka," katanya.
Amin menjelaskan, saat ini pihaknya juga sudah mendaftarkan alat tersebut dengan nama ABG (Amin Ben-Gas) generasi ke enam di Menkumham RI untuk mendapatkan hak cipta. Dia berani memastikan, alat tersebut merupakan kali pertama di dunia, sehingga akan menjadi kebanggaan bagi Kubu Raya karena mampu mengeluarkan produk yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Alat ini juga sudah kita uji cobakan pada mesin-mesin lainnya seperti pompa air, mesin penggiling padi, pembuat pakan ternak dan sebagainya. Dengan demikian, alat ini tentu bisa mengemat pengeluaran masyarakat, terlebih dengan semakin mahalnya harga BBM saat ini," tuturnya.
Dia menjelaskan, alat tersebut nantinya akan diluncurkan pada 7 Juli di Sungai Kakap dan rencananya dihadiri oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan RI. Amin mengembangkan alatnya bekerja sama dengan Dinas Perinana dan Kelautan Kabupaten Kubu Raya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyatakan pengembangan konverter kit tersebut sengaja dilakukan oleh pemerintah Kubu Raya pada awalnya untuk mengurangi beban para nelayan dan masyarakat yang menggunakan transportasi air. Karena selama ini jika menggunakan bahan bakar bensin dan solar, jelas menjadi hal yang memberatkan bagi para nelayan dan masyarakat.
"Dengan menggunakan bahan bakar gas, nelayan dan masyarakat bisa menghemat sepuluh kali lipat biaya yang dikeluarkan," kata dia.
Selain itu, menurut Muda Mahendrawan dengan menggunakan bahan bakar gas, juga mengurangi emisi gas, karena mesin yang menggunakan bahan bakar gas ini sama sekali tidak mengeluarkan asap dan berbeda jika menggunakan mesin dengan bahan bakar bensin dan solar.
Dia menyatakan, alat itu sangat tepat sekali di saat pemerintah pusat saat ini sudah menaikkan harga BBM, masyarakat nelayan tidak perlu khawatir karena pihaknya akan mengantisipasinya dengan mengkonfersi bahan bakar minya ke gas.
"Dan ini bukti nyata pembelaan kita kepada masyarakat kecil, sehingga masyarakat nelayan tidak perlu kahwatir dengan kenaikan harga bensin," kata Muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Saat ini kami terus melakukan pengembangan dari alat konverter kit ini. Saat ini kami sudah mengeluarkan generasi keenam yang sudah full injeksi dan tentunya jauh lebih efisien, hemat dan lebih laju dari generasi sebelumnya," kata Amin di Sungai Raya, Senin.
Menurutnya, selain sudah menggunakan sistem full injeksi, alat konverter kit tersebut juga jauh lebih kecil dan lebih mudah dipasang pada mesin bermotor. Selain itu juga jauh lebih hemat bahkan sudah bisa mencapai 10 kali lebih hemat jika menggunakan bensin.
"Kami juga mengeluarkan buku panduan penggunaan alat ini, sehingga masyarakat awam sekalipun sudah bisa melakukan pemasangan alat ini pada mesin kendaraan mereka," katanya.
Amin menjelaskan, saat ini pihaknya juga sudah mendaftarkan alat tersebut dengan nama ABG (Amin Ben-Gas) generasi ke enam di Menkumham RI untuk mendapatkan hak cipta. Dia berani memastikan, alat tersebut merupakan kali pertama di dunia, sehingga akan menjadi kebanggaan bagi Kubu Raya karena mampu mengeluarkan produk yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Alat ini juga sudah kita uji cobakan pada mesin-mesin lainnya seperti pompa air, mesin penggiling padi, pembuat pakan ternak dan sebagainya. Dengan demikian, alat ini tentu bisa mengemat pengeluaran masyarakat, terlebih dengan semakin mahalnya harga BBM saat ini," tuturnya.
Dia menjelaskan, alat tersebut nantinya akan diluncurkan pada 7 Juli di Sungai Kakap dan rencananya dihadiri oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan RI. Amin mengembangkan alatnya bekerja sama dengan Dinas Perinana dan Kelautan Kabupaten Kubu Raya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyatakan pengembangan konverter kit tersebut sengaja dilakukan oleh pemerintah Kubu Raya pada awalnya untuk mengurangi beban para nelayan dan masyarakat yang menggunakan transportasi air. Karena selama ini jika menggunakan bahan bakar bensin dan solar, jelas menjadi hal yang memberatkan bagi para nelayan dan masyarakat.
"Dengan menggunakan bahan bakar gas, nelayan dan masyarakat bisa menghemat sepuluh kali lipat biaya yang dikeluarkan," kata dia.
Selain itu, menurut Muda Mahendrawan dengan menggunakan bahan bakar gas, juga mengurangi emisi gas, karena mesin yang menggunakan bahan bakar gas ini sama sekali tidak mengeluarkan asap dan berbeda jika menggunakan mesin dengan bahan bakar bensin dan solar.
Dia menyatakan, alat itu sangat tepat sekali di saat pemerintah pusat saat ini sudah menaikkan harga BBM, masyarakat nelayan tidak perlu khawatir karena pihaknya akan mengantisipasinya dengan mengkonfersi bahan bakar minya ke gas.
"Dan ini bukti nyata pembelaan kita kepada masyarakat kecil, sehingga masyarakat nelayan tidak perlu kahwatir dengan kenaikan harga bensin," kata Muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013