Sungai Raya (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (TJB), Provinsi Jambi mempelajari penggunaan perahu berbahan bakar bensin dan gas (BenGas) yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, bagi masyarakat pesisir.
"Jika dilihat dari kondisi geografis Kabupaten Kubu Raya dan daerah kami jelas sangat mirip. Kehidupan masyarakat daerah pesisir yang banyak menggunakan perahu juga sama, makanya kami tertarik sekali untuk ikut mengembangkan perahu bengas di Tanjung Jabung Barat," kata Kepala Bappeda Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Firdaus Katab di Sungai Raya, Kamis.
Dia mengatakan pihaknya ingin mempelajari mengenai penggunaan BenGas bagi nelayan tersebut, bukan sekadar untuk ingin membandingkan, karakteristik daerah mereka.
"Terlebih Kubu Raya salah satu daerah penyumbang PDRB, sehingga ini yang ingin kami dalami," tuturnya.
Menurutnya penggunaan BenGas di Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi masalah. Pasalnya converter gas masih belum cocok dengan mesin yang digunakan para nelayan di daerah tersebut.
"Kita sudah pernah uji coba untuk membantu nelayan dengan adanya investor minyak dan gas di daerah kami, namun hal tersebut tidak berhasil. Sekarang jadi masalah dan itu yang ingin kami perbaiki," kata Firdaus.
Firdaus menilai BenGas yang ada di Kubu Raya sudah digunakan dengan baik, sehingga pihaknya akan bertukar pikiran agar BenGas di Kabupaten Tanjung Jabung Barat bisa berjalan dengan baik.
"Nanti akan diperbincangkan SDM kita yang akan ke Kubu Raya atau penemu BenGas dari Kubu Raya yang akan kita bawa ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Semua tergantung dari hasil nantinya," katanya.
Sementara itu, Kabid Sosial Budaya, Bappeda Kubu Raya, Herbimo Utoyo mengungkapkan penggunaan BenGas di Kubu Raya sudah menjadi pembicaraan Nasional. Sehingga pihaknya sangat terbuka kepada pihak-pihak yang ingin mempelajari lebih jauh mengenai BenGas tersebut.
"Mereka studi banding mengenai BenGas, karena di tempat mereka masih kesulitan mengenai BenGas ini," tuturnya.
Dirinya menjelaskan penggunaan BenGas bagi nelayan sangat baik karena dapat meringankan beban nelayan dalam menggunakan bahan bakar untuk melaut. Hal tersebut yang membuat Bappeda Kabupaten Tanjung Jabung Barat tertarik untuk mempelajari BenGas tersebut.
"Mereka juga mempelajari mengenai pertanian Kubu Raya yang dianggap sudah cukup baik. Mengenai bagaimana mengelola lahan pertanian dan memanfaatkan BenGas bagi nelayan," katanya.
Dirinya mengharapkan dengan adanya kunjungan kerja tersebut, diharapkan BenGas dapat digunakan oleh masyarakat nelayan seluruh Indonesia.
"BenGas yang sudah dipatenkan ini, diharapkan bisa digunakan oleh seluruh masyarakat nelayan Indonesia. Agar mereka bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi ke depannya," kata Herbimo.
Tanjung Jabung Barat Belajar BenGas Kubu Raya
Kamis, 24 Oktober 2013 16:40 WIB