Pontianak (Antara Kalbar) - Menurunnya harga komoditas unggulan Kalimantan Barat seperti tandan buah segar sawit dan karet mempengaruhi penjualan Sharp Electronics Indonesia.
"Ini termasuk masa yang cukup berat, sejak awal tahun, terjadi penurunan sekitar 11 persen," kata Manajer Cabang Sharp Electronics Indonesia Wilayah Kalbar, Abdul Hadi di Pontianak, Kamis.
Ia mengungkapkan, sebenarnya pasar dan potensi ekonomi di Kalbar sangat baik. "Dalam dua tahun terakhir, sangat luar biasa," ujar dia.
Namun turunnya harga komoditas sawit dan karet karena pengaruh melemahnya ekonomi global ikut mempengaruhi daya beli masyarakat Kalbar.
Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat harga produk Sharp mengalami kenaikan. "Empat bulan terakhir harga produk naik sekitar lima persen. Kenaikan harga BBM subsidi juga ikut berpengaruh," ujar dia.
Meski tekanan terhadap penjualan tinggi, namun ia yakin Sharp tetap bertahan. "Pangsa pasar Sharp masih yang tertinggi dibanding merek lain. Penguasaan pasar Sharp, sekitar 39 persen sampai 40 persen," ujar Abdul Hadi.
Selain produk yang sudah diakui kualitasnya, juga layanan purna jual yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Di Kalbar, ada tiga kantor cabang, di Ketapang, Sintang dan Singkawang," kata dia. Pihaknya juga siap jemput bola untuk melayani servis bagi peralatan yang rusak.
Sementara itu, menyambut Ramadhan, Sharp Electronics Indonesia menggelar kegiatan buka bersama. Di Pontianak, digelar di Pesantren Al Amien, di Jalan Danau Sentarum Pontianak Kota, Rabu (24/7).
Acara diikuti sekitar 40 anak panti, dengan kisaran pendidikan dari PAUD sampai SMA.
Menurut Abdul Hadi, kegiatan itu merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Sharp yang sudah 40 tahun hadir di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Ini termasuk masa yang cukup berat, sejak awal tahun, terjadi penurunan sekitar 11 persen," kata Manajer Cabang Sharp Electronics Indonesia Wilayah Kalbar, Abdul Hadi di Pontianak, Kamis.
Ia mengungkapkan, sebenarnya pasar dan potensi ekonomi di Kalbar sangat baik. "Dalam dua tahun terakhir, sangat luar biasa," ujar dia.
Namun turunnya harga komoditas sawit dan karet karena pengaruh melemahnya ekonomi global ikut mempengaruhi daya beli masyarakat Kalbar.
Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat harga produk Sharp mengalami kenaikan. "Empat bulan terakhir harga produk naik sekitar lima persen. Kenaikan harga BBM subsidi juga ikut berpengaruh," ujar dia.
Meski tekanan terhadap penjualan tinggi, namun ia yakin Sharp tetap bertahan. "Pangsa pasar Sharp masih yang tertinggi dibanding merek lain. Penguasaan pasar Sharp, sekitar 39 persen sampai 40 persen," ujar Abdul Hadi.
Selain produk yang sudah diakui kualitasnya, juga layanan purna jual yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Di Kalbar, ada tiga kantor cabang, di Ketapang, Sintang dan Singkawang," kata dia. Pihaknya juga siap jemput bola untuk melayani servis bagi peralatan yang rusak.
Sementara itu, menyambut Ramadhan, Sharp Electronics Indonesia menggelar kegiatan buka bersama. Di Pontianak, digelar di Pesantren Al Amien, di Jalan Danau Sentarum Pontianak Kota, Rabu (24/7).
Acara diikuti sekitar 40 anak panti, dengan kisaran pendidikan dari PAUD sampai SMA.
Menurut Abdul Hadi, kegiatan itu merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Sharp yang sudah 40 tahun hadir di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013