Pontianak (Antara Kalbar) - Perwakilan Badan Kependudukan dan KB Nasional Provinsi Kalimantan Barat memanfaatkan Festival Meriam Karbit di Pontianak sebagai media memperkenalkan berbagai informasi seputar program KB.
"Ada delapan kelompok permainan meriam yang bekerja sama dengan BKKBN," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Dwi Listyawardani disela kunjungan ke kelompok meriam karbit di Pontianak, Jumat.
Setiap kelompok mempunyai empat sampai delapan meriam. Meriam tersebut dicat dan diberi logo maupun simbol serta ajakan seputar program KB.
Ada yang menggambar acungan tangan dua jari sebagai ajakan "dua anak cukup". Ada juga kelompok yang menghiasi meriamnya dengan tulisan "ayo ikut KB".
Sebaran kelompok meriam itu di Pontianak Timur dan Pontianak Tenggara."Tepatnya di tepi Sungai Kapuas," kata Dwi Listyawardani.
Ia menilai, pesan-pesan mengenai program KB itu mulai dirasakan warga yang ada di sekitar lokasi meriam. "Anak-anak ikut menyebut, dua anak cukup," kata dia.
Ia menambahkan, untuk tahap awal, mencoba menyampaikan dan masyarakat menerima pesan-pesan dari BKKBN.
"Ini menjadi pintu masuk untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar lokasi permainan meriam," ucapnya.
Kota Pontianak mempunyai festival khas jelang Lebaran. Yakni memainkan meriam yang diisi karbit lalu disulut hingga menghasilkan suara yang nyaring.
Meriam itu sendiri ada yang terbuat dari kayu, besi atau pipa. Ukurannya bervariasi mulai sebesar batang kelapa hingga lebih dari setengah meter.
Dwi Listyawardani sempat dua kali menyulut meriam, sehingga menghasilkan suara yang sangat nyaring.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Ada delapan kelompok permainan meriam yang bekerja sama dengan BKKBN," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Dwi Listyawardani disela kunjungan ke kelompok meriam karbit di Pontianak, Jumat.
Setiap kelompok mempunyai empat sampai delapan meriam. Meriam tersebut dicat dan diberi logo maupun simbol serta ajakan seputar program KB.
Ada yang menggambar acungan tangan dua jari sebagai ajakan "dua anak cukup". Ada juga kelompok yang menghiasi meriamnya dengan tulisan "ayo ikut KB".
Sebaran kelompok meriam itu di Pontianak Timur dan Pontianak Tenggara."Tepatnya di tepi Sungai Kapuas," kata Dwi Listyawardani.
Ia menilai, pesan-pesan mengenai program KB itu mulai dirasakan warga yang ada di sekitar lokasi meriam. "Anak-anak ikut menyebut, dua anak cukup," kata dia.
Ia menambahkan, untuk tahap awal, mencoba menyampaikan dan masyarakat menerima pesan-pesan dari BKKBN.
"Ini menjadi pintu masuk untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar lokasi permainan meriam," ucapnya.
Kota Pontianak mempunyai festival khas jelang Lebaran. Yakni memainkan meriam yang diisi karbit lalu disulut hingga menghasilkan suara yang nyaring.
Meriam itu sendiri ada yang terbuat dari kayu, besi atau pipa. Ukurannya bervariasi mulai sebesar batang kelapa hingga lebih dari setengah meter.
Dwi Listyawardani sempat dua kali menyulut meriam, sehingga menghasilkan suara yang sangat nyaring.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013