Jakarta (Antara Kalbar) - Indonesia Maritime Institute (IMI) menilai rencana reklamasi di Teluk Benoa di selatan Pulau Bali, akan mengancama ekosistem laut.
Sekretaris Eksekutif IMI, Muhammad Nasir dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu, menyatakan, bahwa IMI menolak keras reklamasi di Teluk Benoa tersebut.
"Reklamasi di Teluk Benoa berpotensi merusak ekosistem terumbu karang yang selain sebagai penopang kehidupan jutaan biota laut, yang menjadi andalan wisata bahari di Pulau Bali," katanya.
Selain itu, katanya, jika reklamasi dilakukan maka tentu sedimentasi yang ditimbulkan akan mematikan terumbu karang dan biota lainnya.
Nasir meminta Gubernur Bali Mangku Pastika agar menghentikan rencana reklamasi tersebut, dan lebih bijak dalam melakukan pembangunan yang berwawasan lingkungan di Bali.
"Bali itu sudah menjadi kebanggan Indonesia, jangan sampai dirusak untuk kepentingan sesaat," katanya.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Sekretaris Eksekutif IMI, Muhammad Nasir dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu, menyatakan, bahwa IMI menolak keras reklamasi di Teluk Benoa tersebut.
"Reklamasi di Teluk Benoa berpotensi merusak ekosistem terumbu karang yang selain sebagai penopang kehidupan jutaan biota laut, yang menjadi andalan wisata bahari di Pulau Bali," katanya.
Selain itu, katanya, jika reklamasi dilakukan maka tentu sedimentasi yang ditimbulkan akan mematikan terumbu karang dan biota lainnya.
Nasir meminta Gubernur Bali Mangku Pastika agar menghentikan rencana reklamasi tersebut, dan lebih bijak dalam melakukan pembangunan yang berwawasan lingkungan di Bali.
"Bali itu sudah menjadi kebanggan Indonesia, jangan sampai dirusak untuk kepentingan sesaat," katanya.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013