Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan Kemenpora bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) akan melakukan talent scouting (pencarian bakat) untuk pembalap F1 powerboat Indonesia.
Dito membeberkan, pencarian bakat itu merupakan langkah awal untuk mulai membentuk tim F1 Powerboat dari Indonesia yang akan berlaga dalam ajang internasional tersebut.
"Tadi malam kami sudah rapat dan akan mengadakan talent scouting bersama dengan IMI," kata Dito dalam konferensi pers di Media Center F1 Powerboat Danau Toba 2024 di Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Minggu.
Lebih lanjut, dia membeberkan, untuk mencari pembalap F1 powerboat akan lebih mudah bila calonnya merupakan atlet gokart, motocross, dan pilot pesawat jet tempur.
Dengan pengalaman itu, lanjut Dito, para calon pembalap jet air akan semakin mudah untuk beradaptasi.
Dia menyampaikan, selain mencari pembalap, pemerintah dan H20 Racing selaku promotor F1 Powerboat juga telah bersepakat membentuk akademi untuk olahraga F1 Powerboat dan aquabike atau jetski.
Ia optimistis, kerja sama seluruh pihak dan juga kementerian akan mampu mendorong terbentuknya tim F1 Powerboat Indonesia.
Selain itu, Dito juga mengimbau kepada pemerintah daerah lain untuk menjadikan Danau Toba sebagai acuan guna mengembangkan pariwisata olahraga (sport tourism) berskala internasional, khususnya olahraga air (watersport).
Menteri termuda Kabinet Indonesia Maju itu menilai penyelenggaraan F1 Powerboat Danau Toba 2024 yang dipadukan dengan kejuaraan nasional jetski dan kompetisi perahu dayung tradisional Solu Bolon mampu menyedot minat wisatawan lokal, domestik, dan mancanegara sekaligus.
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mengeklaim penyelenggaraan F1 Powerboat Danau Toba 2024 lebih baik dari penyelenggaraan tahun sebelumnya pada 2023.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan perlombaan tahun ini berjalan lancar dan tepat waktu sesuai jadwal yang ditetapkan.
"Kami sangat bangga karena kejuaraan tahun ini berjalan dengan lancar. Kalau tahun lalu 'kan ada beberapa kendala seperti cuaca," kata Maya.
Dia menambahkan, pada tahun lalu dampak ekonomi penyelenggaraan ajang internasional tersebut mencapai Rp1,6 triliun. Tahun ini, diharapkan dampaknya bisa meningkat minimal 10-20 persen.
Dia optimistis karena telah melihat langsung peningkatan jumlah penumpang di Bandara Internasional Sisingamangaraja XII/ Silangit dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, keterlibatan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dipusatkan di sekitar lokasi utama perlombaan membuat masyarakat memiliki banyak pilihan aktivitas selama penyelenggaraan lomba jet air tersebut.
Setelah seri Danau Toba 2024, kompetisi dilanjutkan dengan seri berikutnya di Vietnam.
Sementara itu, di Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menjadi penggawa atau penyelenggara utama kegiatan yang setara dengan balapan jet darat atau Formula 1 (F1) itu.