Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, mencatat hingga Senin, sebanyak 15 orang meninggal karena korban kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran 2013 di provinsi itu.

"Umumnya jumlah kasus dan korban meninggal akibat Lakalantas sepanjang mudik dan balik Lebaran 2013 mengalami penurunan dibanding Lebaran 2012," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar di Pontianak.

Polda Kalbar mencatat dari data kejadian Operasi Ketupat Kapuas 2013, yakni Lebaran tahun 2012 kriminal sebanyak 269 kasus, sedangkan tahun 2013 sebanyak 80 kasus atau turun 189 kasus.

Kemudian Lakalantas Lebaran 2012 sebanyak 80 kasus, tahun 2013 sebanyak 34 kasus atau turun 48 persen. Korban meninggal dunia tahun 2012 sebanyak 27 orang, tahun 2013 sebanyak 15 orang, luka berat 15 orang, tahun 2013 sebanyak 31 orang, luka ringan 2 orang, dan tahun 2013 sebanyak 29 orang, kata Mukson.

Sebelumnya, sejak Januari hingga Juli 2013 tercatat sebanyak 337 orang tewas akibat korban kecelakaan lalu lintas di Provinsi Kalbar.

"Korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas paling banyak, yakni para pengendara kendaraan roda dua, dan sebagian besar karena faktor kelalaian pengendara itu sendiri," ungkap Mukson.

Ia menjelaskan dalam tujuh bulan terakhir itu, telah terjadi 1.006 kasus kecelakaan lalu lintas, sebanyak 337 orang meninggal, 611 orang mengalami luka berat, 1.014 orang luka ringan, dengan total kerugian materil sekitar Rp6 miliar.

Dalam Operasi Ketupat Kapuas 2013, Polda Kalbar mengerahkan sebanyak 2.737 polisi untuk pengamanan lebaran, mulai 2 - 18 Agustus.

Polda Kalbar, juga telah memetakan titik-titik rawan arus mudik dan balik lebaran 2013, yakni sebanyak 129 titik rawan banjir, 67 titik rawan kriminalitas, 50 titik rawan macet, dan sebanyak 102 titik rawan kecelakaan lalu lintas.

Polda Kalbar juga telah membentuk sebanyak 67 pos, terdiri 65 pos pengamanan dan dua pos pelayanan kerja sama dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013