Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat akan mendukung kegiatan tim terpadu untuk menggelar operasi pasar terkait masih maraknya peredaran gula ilegal.

"Tim akan melibatkan banyak pihak, misalnya dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kepolisian, serta pihak terkait lainnya," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Kalbar Kombes Widodo di Pontianak, Kamis.

Menurut dia, lokasi yang akan menjadi sasaran operasi terutama yang masuk dalam jalur distribusi gula seperti distributor, pasar, gudang, hingga pengecer.

Ia melanjutkan, hal itu untuk mengetahui apakah gula yang masuk jalur distribusi tersebut ilegal atau tidak.

"Jadi jelas asalnya dari mana, dimana menyimpannya, berapa jumlahnya," ujar dia.

Ia menambahkan, kalau ditemukan ada masalah maka akan ditindaklanjuti.

"Tetapi untuk operasi pasar tersebut, Disperindag yang dikedepankan. Kalau ada pelanggaran, baru kita tindak lanjut," kata Widodo yang sebelumnya menjadi Wakapolres Jakarta Barat itu.

Ia yakin, kalau dilakukan pendataan secara menyeluruh, maka secara perlahan akan mengarah ke "puncak" atau pemain utama gula ilegal di Kalbar.

"Masyarakat juga tidak salah pilih, gula mana yang baik untuk di konsumsi," kata Widodo.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar M Zeet Hamdy Assovie mengatakan, selama ini banyak barang ilegal masuk dari Malaysia.

"Mereka seolah tidak menghargai pergaulan internasional," kata M Zeet saat rapat tim monitoring gula Provinsi Kalbar.

Ia mencontohkan barang yang masuk dari Malaysia misalnya gula, gas, garam, sayuran hingga barang terlarang seperti sabu. Pihak kepolisian di Kalbar pun kerap menangkap barang ilegal yang masuk dari Malaysia.

"Malaysia hanya menjadi tempat transit pengiriman barang-barang tersebut. Kalau tidak menjadi pelabuhan transit, Malaysia tidak mendapat pemasukan," ungkap M Zeet.

Zeet sendiri terlihat kesal karena barang-barang tersebut membuat kesehatan masyarakat Indonesia khususnya Kalbar terganggu.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013