Belitang Hilir (Antara Kalbar) - Novelinus Adrian, bayi dengan bobot 12 kg memiliki kepala yang membesar sejak usiai dua bulan. Lahir dari keluarga tak mampu, warga Tapang Tamit Desa Semuntai, Kecamatan Sepauk itu memerlukan uluran tangan orang yang dermawan.
Orang tua Novelinus bekerja sehari-hari sebagai penoreh getah. Bayi yang diperkirakan menderita sakit hidrocepalus tersebut pernah disarankan dokter untuk dibawa ke rumah sakit di Pontianak dari sSntang, namun karena keterbatasaan biaya akhiranya kedua orang tua tersebut mengurungkan niat membawa buah hati mereka untuk menjalani operasi.
"Kami kerja berpindah, namun keterangan domisili kami menetap di Tapang Tamit kecamatan Sepauk. Jika tidak ada kerja di sini ( sungai Asam ), kami pulang ke kampung untuk menoreh," ungkap Hermanto ketika ditemui di kediaman orang tuanya.
Hermanto menuturkan, usianya hampir 2 tahun, Novelinus belum mampu berdiri layaknya bayi. Jika makan untuk pertama suapan, Novelinus biasa muntah tapi makannya normal seperti bayi pada umumnya. Minum susu juga seperti bayi biasanya, sekarang sepertinya tidak membesar lagi kepalanya dan sudah lebih keras.
"Sudah pernah dibawa ke RSUD Sintang dan kami disuruh rujuk ke RS Pontianak, tapi kami tidak berangkat ke sana lantaran biaya. Kami disuruh ke Pontianak, ya di suruh pergi saja dan tidak ada uluran tangan dari Pemda," papar Keluarga tersebut ditemui ketika berkunjung ke rumah keluarganya di Dusun Sungai Asam Desa Sungai Ayak I Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau.
Dia melanjutkan, dari RSUD Sintang, dirinya disuruh minta dana ke dinas sosial setempat. "Dokter Fuad menyarankan kami minta bantuan dana ke dinas sosial sintang tapi kami tidak pergi tidak mengerti jalurnya seperti apa dan bagaimana. Sekarang pasrah saja, semoga ada yang dermawan mau mengulurkan tangan, bukan tidak percaya ke pemerintah tapi tidak ada yang mengurusi dan kami tidak mengerti," katanya.
Bayi tersebut sesekali batuk, seperti penjelasan kedua orang tuanya, Novelinus tak ada sakit lainnya hanya batuk dan itu mungkin sulit waktu memandikan dan bisa saja panas sehingga mudah batuk. Kemarin berobat di puskesmas Sungai Ayak, waktu timbang berat badannya 12 kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Orang tua Novelinus bekerja sehari-hari sebagai penoreh getah. Bayi yang diperkirakan menderita sakit hidrocepalus tersebut pernah disarankan dokter untuk dibawa ke rumah sakit di Pontianak dari sSntang, namun karena keterbatasaan biaya akhiranya kedua orang tua tersebut mengurungkan niat membawa buah hati mereka untuk menjalani operasi.
"Kami kerja berpindah, namun keterangan domisili kami menetap di Tapang Tamit kecamatan Sepauk. Jika tidak ada kerja di sini ( sungai Asam ), kami pulang ke kampung untuk menoreh," ungkap Hermanto ketika ditemui di kediaman orang tuanya.
Hermanto menuturkan, usianya hampir 2 tahun, Novelinus belum mampu berdiri layaknya bayi. Jika makan untuk pertama suapan, Novelinus biasa muntah tapi makannya normal seperti bayi pada umumnya. Minum susu juga seperti bayi biasanya, sekarang sepertinya tidak membesar lagi kepalanya dan sudah lebih keras.
"Sudah pernah dibawa ke RSUD Sintang dan kami disuruh rujuk ke RS Pontianak, tapi kami tidak berangkat ke sana lantaran biaya. Kami disuruh ke Pontianak, ya di suruh pergi saja dan tidak ada uluran tangan dari Pemda," papar Keluarga tersebut ditemui ketika berkunjung ke rumah keluarganya di Dusun Sungai Asam Desa Sungai Ayak I Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau.
Dia melanjutkan, dari RSUD Sintang, dirinya disuruh minta dana ke dinas sosial setempat. "Dokter Fuad menyarankan kami minta bantuan dana ke dinas sosial sintang tapi kami tidak pergi tidak mengerti jalurnya seperti apa dan bagaimana. Sekarang pasrah saja, semoga ada yang dermawan mau mengulurkan tangan, bukan tidak percaya ke pemerintah tapi tidak ada yang mengurusi dan kami tidak mengerti," katanya.
Bayi tersebut sesekali batuk, seperti penjelasan kedua orang tuanya, Novelinus tak ada sakit lainnya hanya batuk dan itu mungkin sulit waktu memandikan dan bisa saja panas sehingga mudah batuk. Kemarin berobat di puskesmas Sungai Ayak, waktu timbang berat badannya 12 kilogram.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013