Sekadau (Antara Kalbar) - Beberapa pekan terakhir pelayanan PLN Sekadau memang kurang optimal. Warga kerap mengeluhkan intensitas mati lampu yang semakin tinggi.

"Risihlah dengan kondisi lampu seperti ini. Akhir-akhir ini sudah sering sekali mati lampu, dan sangat kesulitan jika aliran listrik PLN mati. Pekerjaan yang menggunakan aliran lsitrik, praktis akan terganggu. Aktivitas dalam rumah pun harus dilakukan secara hati-hati agar tidak celaka," ungkap Tokoh masyarakat Tionghoa Sekadau, Eng Chun Ni di Sekadau, Senin (25/11).

Dia melanjutkan, konsumen selalu dituntut untuk membayar tepat waktu. Sementara jika menunggak, bisa didenda bahkan bisa dilakukan pemutusan hubungan listrik. Jadi sudah sepantasnya pelanggan mendapatkan layanan listrik yang optimal.

“Malam kemarin lutut saya sampai kepentok meja karena mati lampu. Sekarang masih terasa sakit. Bahkan sakitnyasamapi  menjalar ke punggung. Saya merasa heran dengan seringnya mati lampu. Terlebih waktu mati lampu juga terjadi saat jam-jam sibuk, saat waktu makan malam hingga pukul menjelang pukul 22.00. Kalau umat Muslim kan mau sholat, dan kasihan mereka harus sholat gelap. Harusnya jangan di waktu malam mati lampunya,” imbuhnya.

Ia juga mempertanyakan apa yang menjadi alasan pihak PLN melakukan pemadaman listrik tersebut. Ia juga menyesalkan tidak ada pemberitahuan dari pihak PLN terkait pemadaman ini.

Bahkan ia juga pernah menanyakan via telpon kepada petugas PLN terkait pemadaman tersebut, namun mendapatkan jawaban yang tidak mengenakkan.

Sementara itu Ketua DPRD Sekadau, Aloysius juga mengeluh dengan seringnya mati aliran listrik PLN. "Kita sering mendapat keluhan dari masyarakat terkait masalah pemadaman ini. Secara pribadi saya dan kita merasa turut dirugikan karena sering matinya aliran listrik tersebut. Sekitar sebulan lalu, televisi saya rusak karena mati lampu secara tiba-tiba," katanya.

"Saya berjanji tidak akan mendiamkan persoalan tersebut. Meski pun PLN adalah instansi vertikal, pihaknya akan berupaya mencari solusi agar pemadaman ini tidak berlanjut dalam waktu yang lama. Masalah pemadaman ini akan saya bicarakan dengan kawan-kawan di DPRD. Tidak menutup kemungkinan kita akan mengundang pihak PLN untuk memberikan penjelasan kenapa sering terjadi pemadaman,” tegasnya.

Sementara itu terpisah, menejer PLN Rayon Sekadau Yudi Yanto mengatakan kita tidak menampik jika pelayanan mereka tidak optimal akhir-akhir ini. Bahkan, PLN mengaku pemadaman memang dilakukan secara bergiliran.

"Sebagai pimpinan PLN, saya mohon maaf atas pemadaman ini. Kita harapkan masyarakat bisa bersabar. Saat ini, pihak kita terpaksa harus melakukan pemadaman bergilir di sejumah tempat," katanya.

Pemadaman akan dilakukan sebanyak satu kali dalam empat hari saat beban puncak, yakni mulai sekitar pukul 18.00 hingga pukul 22.00. Pemadaman tersebut ditempuh karena adanya keterbatasan daya PLN. Saat ini mesin pembangkit PLN Rayon Sekadau di Suak Payung hanya mampu memasok sekitar 4,6 mega watt.

“Ada defisit daya sekitar 900 KW dari total beban puncak kita yang berada pada kisaran 5,2 sampai 5,5 mega watt. Adanya defisit atau kekurangan daya sebanyak 900 KW ini, jelas Yudi, terjadi karena mesin pembangkit di pusat pembangkit Suak Payung tidak bisa dioperasikan semuanya. Dari total 14 mesin pembangkit di sana, baik milik PLN maupun mesin sewa dari pihak ketiga, hanya 11 unit mesin yang bisa dioperasikan," tuturnya.

Yudi mengatakan, Seperti diketahui, satu dari tiga mesin pembangkit milik PLN mengalami kerusakan karena persitiwa kebakaran beberapa waktu lalu. Sementara dua dari 11 mesin pembangkit sewa dari pihak ketiga, saat ini juga dalam kondisi rusak. Jadi hanya sembilan mesin yang operasi. Makanya ada kekurangan daya.

"Pihak PLN, juga tidak berpangku tangan menyikapi pemadaman ini. Sambil memperbaiki kerusakan yang ada, PLN juga sudah menjalin MoU (nota kesepahaman) dengan pihak ketiga untuk penyewaan mesin baru berkapasitas 2 mega watt. Kalau tambahan 2 mega watt ini sudah bisa masuk ke sistem listrik Sekadau, aliran listrik akan aman. MoU-nya sudah kita mulai awal Nopember ini, mungkin realisasinya awal tahun nanti sudah  bisa mulai,” paparnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013