Jakarta (Antara Kalbar) - Pemilih muda lebih memilih calon presiden dengan kriteria perhatian pada rakyat dan mempunyai sikap tegas, demikian hasil survei Indo Barometer pada 12-23 November 2013.
"Sebanyak 25,8 persen responden memilih Joko Widodo dan 10,7 persen responden memilih Prabowo Subianto dalam pertanyaan secara terbuka, siapa calon presiden yang akan dipilih," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di Jakarta, Rabu.
Survei yang melibatkan 1.200 responden pemilih muda berusia 17-30 tahun di 33 provinsi itu menunjukkan 25,6 persen responden menyatakan perhatian dengan rakyat menjadi alasan pemilihan calon presiden dan 17,9 persen responden menyatakan sikap tegas sebagai alasan pemilihan calon presiden.
Sebanyak delapan persen responden menyatakan besih dari korupsi sebagai kriteria calon presiden, lalu kinerja bagus (tujuh persen responden), pengusaha (4,7 persen responden), intelektual atau pintar (empat persen responden), dan berjiwa sosial (3,9 persen responden).
Selain Joko Widodo dan Prabowo Subianto, pemilih muda yang disurvei Indo Barometer dalam pertanyaan terbuka juga memilih Aburizal Bakrie (9,2 persen responden), Megawati Soekarnoputri (6,9 persen responden), Wiranto (5,5 persen responden), dan Jusuf Kalla (1,6 persen responden).
Kemudian, Dahlan Iskan (0,8 persen responden), Muhaimin Iskandar (0,8 persen responden), Susilo Bambang Yudhoyono (0,6 persen responden), Rhoma Irama (0,4 persen responden), Mahfud MD (0,3 persen), Surya Palon (0,3 persen responden), Ani Yudhoyono (0,2 persen responden), dan Hatta Rajasa (0,2 persen responden).
Anggota DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait, mengatakan pemilih muda dari survei Indo Barometer itu tidak begitu mementingkan jabatan calon presiden, tapi lebih memilih tokoh yang dapat dipercaya sebagai pembawa perubahan.
"Anak muda itu lepas dari pikiran konservatif," kata Ketua DPP PDIP itu.
Terkait hasil survei itu, Maruarar mengatakan partai politik juga harus memerhatikan kekompakan antara kader, terutama menjelang penyelenggaraan pemilihan umum nasional mendatang. *
(N. Yuliastuti)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Sebanyak 25,8 persen responden memilih Joko Widodo dan 10,7 persen responden memilih Prabowo Subianto dalam pertanyaan secara terbuka, siapa calon presiden yang akan dipilih," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di Jakarta, Rabu.
Survei yang melibatkan 1.200 responden pemilih muda berusia 17-30 tahun di 33 provinsi itu menunjukkan 25,6 persen responden menyatakan perhatian dengan rakyat menjadi alasan pemilihan calon presiden dan 17,9 persen responden menyatakan sikap tegas sebagai alasan pemilihan calon presiden.
Sebanyak delapan persen responden menyatakan besih dari korupsi sebagai kriteria calon presiden, lalu kinerja bagus (tujuh persen responden), pengusaha (4,7 persen responden), intelektual atau pintar (empat persen responden), dan berjiwa sosial (3,9 persen responden).
Selain Joko Widodo dan Prabowo Subianto, pemilih muda yang disurvei Indo Barometer dalam pertanyaan terbuka juga memilih Aburizal Bakrie (9,2 persen responden), Megawati Soekarnoputri (6,9 persen responden), Wiranto (5,5 persen responden), dan Jusuf Kalla (1,6 persen responden).
Kemudian, Dahlan Iskan (0,8 persen responden), Muhaimin Iskandar (0,8 persen responden), Susilo Bambang Yudhoyono (0,6 persen responden), Rhoma Irama (0,4 persen responden), Mahfud MD (0,3 persen), Surya Palon (0,3 persen responden), Ani Yudhoyono (0,2 persen responden), dan Hatta Rajasa (0,2 persen responden).
Anggota DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait, mengatakan pemilih muda dari survei Indo Barometer itu tidak begitu mementingkan jabatan calon presiden, tapi lebih memilih tokoh yang dapat dipercaya sebagai pembawa perubahan.
"Anak muda itu lepas dari pikiran konservatif," kata Ketua DPP PDIP itu.
Terkait hasil survei itu, Maruarar mengatakan partai politik juga harus memerhatikan kekompakan antara kader, terutama menjelang penyelenggaraan pemilihan umum nasional mendatang. *
(N. Yuliastuti)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013