Pontianak (Antara Kalbar) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, mengadakan bimbingan teknis bagi relawan demokrasi yang baru dibentuk sebagai bekal dalam melakukan sosialisasi guna meminimalisir angka golongan putih atau golput.
"Relawan demokrasi berguna untuk menyosialisasikan pemilu di masyarakat. Ini dilakukan untuk meminimalisir angka golput pada pemilu legislatif mendatang," kata Ketua KPU Sekadau, Gusti Mahmud Buang, di Hotel Pelangi Sekadau, Sabtu.
Ia mengatakan, setelah pertemuan sebelumnya diharapkan dalam bimbingan teknis tersebut ada suatu pemahaman menyeluruh mengenai pelaksanaan pemilu sesuai kapasitas masing-masing relawan. Selain itu, dalam bimbingan teknis itu diharapkan banyak diskusi mengenai materi sosialisasi relawan demokrasi di lapangan.
"Tentunya mulai dari proses tahapan awal pemilu sampai dengan tahapan akhir pemilu yang ada 11 tahapan," ujarnya.
Dia menambahkan, jika para peserta bimbingan teknis itu fokus mengikuti kegiatan, maka akan menjadi bekal sempurna untuk melakukan sosialisasi di lapangan. Dan relawan tidak sungkan bertanya kepada komisioner atau pun Sekretariat KPU agar tidak salah dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Sementara itu, anggota KPU Bidang Sosialisasi, Nur Ihwani menjelaskan relawan demokrasi Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Sekadau berjumlah 25 orang yang dibagi dalam beberapa segmen, di antaranya pemilih pemula, perempuan, tokoh agama, masyarakat penyandang disabilitas, dan kelompok masyarakat pinggiran.
"Bimtek ini tentunya berguna untuk mendalami tugas fungsi relawan demokrasi. Relawan demokrasi lahir dilatarbelakangi turunnya partisipasi pemilih dari tiga pemilu terakhir. Partisipasi pemilih pada Pemilu 1999 tercatat 92 persen, 2004 turun 84 persen. Sementara pada Pemilu 2009 turun lagi 71 Persen. Perkiraan Pemilu Legislatif 2014 partisipasi pemilih secara nasional hanya sekitar 56 persen," ungkapnya.
Dia juga mengatakan, tujuan relawan demokrasi juga mengantisipasi pemilih tidak memiliki kualitas, yakni pemilih hanya memilih karena adanya "embel-embel" dari para caleg. Pemilu 2014 menargetkan angka 75 persen pemilih dari DPT se-Indonesia.
Sedangkan tujuan relawan demokrasi guna meningkatkan kualitas proses pemilu, meningkatkan partisipasi pemilih, meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi, meningkatkan kesukarelaan masyarakat sipil dalam agenda pemilu dan demokratis.
"Mekanisme kerja relawan bisa melalui simulasi, bermain peran/rol playing, diskusi kelompok, ceramah dan posting materi sosialisasi ke media sosial," kata dia.
Sementara agenda kegiatan relawan demokrasi meliputi informasi yang perlu disampaikan relawan demokrasi kepada masyarakat mengenai daftar pemilih tetap (DPT), daftar calon tetap (DCT), contoh surat suara, tata cara pemberian suara, hari pelaksanaan dan sebagainya.
"Pemilu dianggap penting, karena membuka peluang bagi setiap warga negara untuk memilih dan dipilih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Relawan demokrasi berguna untuk menyosialisasikan pemilu di masyarakat. Ini dilakukan untuk meminimalisir angka golput pada pemilu legislatif mendatang," kata Ketua KPU Sekadau, Gusti Mahmud Buang, di Hotel Pelangi Sekadau, Sabtu.
Ia mengatakan, setelah pertemuan sebelumnya diharapkan dalam bimbingan teknis tersebut ada suatu pemahaman menyeluruh mengenai pelaksanaan pemilu sesuai kapasitas masing-masing relawan. Selain itu, dalam bimbingan teknis itu diharapkan banyak diskusi mengenai materi sosialisasi relawan demokrasi di lapangan.
"Tentunya mulai dari proses tahapan awal pemilu sampai dengan tahapan akhir pemilu yang ada 11 tahapan," ujarnya.
Dia menambahkan, jika para peserta bimbingan teknis itu fokus mengikuti kegiatan, maka akan menjadi bekal sempurna untuk melakukan sosialisasi di lapangan. Dan relawan tidak sungkan bertanya kepada komisioner atau pun Sekretariat KPU agar tidak salah dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Sementara itu, anggota KPU Bidang Sosialisasi, Nur Ihwani menjelaskan relawan demokrasi Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Sekadau berjumlah 25 orang yang dibagi dalam beberapa segmen, di antaranya pemilih pemula, perempuan, tokoh agama, masyarakat penyandang disabilitas, dan kelompok masyarakat pinggiran.
"Bimtek ini tentunya berguna untuk mendalami tugas fungsi relawan demokrasi. Relawan demokrasi lahir dilatarbelakangi turunnya partisipasi pemilih dari tiga pemilu terakhir. Partisipasi pemilih pada Pemilu 1999 tercatat 92 persen, 2004 turun 84 persen. Sementara pada Pemilu 2009 turun lagi 71 Persen. Perkiraan Pemilu Legislatif 2014 partisipasi pemilih secara nasional hanya sekitar 56 persen," ungkapnya.
Dia juga mengatakan, tujuan relawan demokrasi juga mengantisipasi pemilih tidak memiliki kualitas, yakni pemilih hanya memilih karena adanya "embel-embel" dari para caleg. Pemilu 2014 menargetkan angka 75 persen pemilih dari DPT se-Indonesia.
Sedangkan tujuan relawan demokrasi guna meningkatkan kualitas proses pemilu, meningkatkan partisipasi pemilih, meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi, meningkatkan kesukarelaan masyarakat sipil dalam agenda pemilu dan demokratis.
"Mekanisme kerja relawan bisa melalui simulasi, bermain peran/rol playing, diskusi kelompok, ceramah dan posting materi sosialisasi ke media sosial," kata dia.
Sementara agenda kegiatan relawan demokrasi meliputi informasi yang perlu disampaikan relawan demokrasi kepada masyarakat mengenai daftar pemilih tetap (DPT), daftar calon tetap (DCT), contoh surat suara, tata cara pemberian suara, hari pelaksanaan dan sebagainya.
"Pemilu dianggap penting, karena membuka peluang bagi setiap warga negara untuk memilih dan dipilih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014